Siswa SD Negeri Leran IV Antusias Ikuti Kegiatan Belajar Energi Migas
Rabu, 23 November 2016 20:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro – Kegiatan belajar energi migas kembali digulirkan. Kali ini kegiatan ini dilakukan di SD Negeri Leran IV di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (23/11/2016). Kegiatan belajar energi migas ini diselenggarakan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerja sama dengan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB)
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB. Wiwik Sulistyowati SP.d, guru SD Negeri Leran IV, membuka kegiatan belajar energi migas tersebut. Ia mengaku sangat senang SD Negeri Leran IV menjadi salah satu sekolah yang dikunjungi dalam program ini. "Kami berharap kegiatan ini bisa menambah pengetahuan para siswa. Selain itu, bisa memberi manfaat bagi siswa dan juga sekolah," ujarnya.
Selanjutnya, Kak Budi, salah seorang pendongeng di Bojonegoro, mengawali kegiatan dengan mendongeng di hadapan anak-anak kelas 3,4,dan 5. Gaya bercerita dan mendongeng Kak Budi yang khas dan diselingi dengan guyonan membuat anak-anak riang. Suara tawa beberapa kali pecah di ruangan kelas yang dipakai kegiatan belajar energi migas itu. Tidak lupa, Kak Budi juga mengajak Dido, boneka kesayangannya, ikut mendongeng di hadapan anak-anak.
Usai dibuka dengan mendongeng itu, Ira Omayra dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menyampaikan materi tentang energi dalam keseharian kita. Ira, sapaan Ira Omayra, menjelaskan, energi minyak dan gas bumi penting untuk kehidupan modern saat ini.
“Hampir sebagian peralatan yang kita gunakan sehari-hari perlu energi. Misalnya, lampu listrik untuk penerangan, kompor untuk memasak, dan kipas angin,” ujarnya.
Ira lebih lanjut menjelaskan tentang keberadaan dan aktivitas EMCL sebagai perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola lapangan migas Banyu Urip, Blok Cepu di Bojonegoro. Dalam menjalankan aktivitas pengeboran migas, kata Ira, EMCL selalu mengutamakan keselamatan, menerapkan budaya pengenalan potensi celaka, dan memakai peralatan penunjang keselamatan kegiatan.
“Nah, flare atau cerobong api itu juga salah satu peralatan penunjang keselamatan kegiatan pengeboran migas. Cerobong api itu berfungsi membakar gas hidrokarbon sisa yang tidak dapat dimanfaatkan lagi atau didaur ulang,” terangnya.
Selain itu, kata dia, EMCL juga mempunyai program kemasyarakatan di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi tambang migas. Salah satu program kemasyarakatan yaitu pembangunan fasilitas biogas di 6 desa di wilayah Kecamatan Gayam.
Di sela pemaparan, Ira juga mengajak anak-anak bertanya dan juga menjawab pertanyaan. Anak-anak SDN Leran IV sangat aktif bertanya dan menjawab. Bagas, salah satu siswa, misalnya dengan tangkas bisa menjawab pertanyaan yang diajukan Ira terkait peralatan apa saja yang membutuhkan energi. Sementara itu, siswa lainnya, Adit menjawab dengan tepat ketika ditanya peralatan apa saja yang dipakai untuk menunjang keselamatan bagi para pekerja di lapangan Banyu Urip.
Usai materi belajar energi migas, kegiatan dilanjutkan dengan menulis berita yang disampaikan oleh Totok Agung Purnomo, Pimpinan Redaksi (Pimred) BeritaBojonegoro.Com. Totok, sapaannya, dengan gaya santai menjelaskan tentang teknik menulis yang baik. Ia lalu mengajak anak-anak SDN Leran IV untuk menulis bebas tentang pengalaman menarik atau keseharian di rumah.
Setelah itu, mereka diminta mengumpulkan tulisannya. Terpilih tiga anak yang tulisannya paling bagus yakni Devi Adelia yang bercerita tentang pengalamannya saat di Papua. Ia bercerita tentang suku Asmat. Kemudian, Mareta yang menulis tentang pengalamannya saat pertama kali belajar naik sepeda yang dituntun ibunya. Selanjutnya, Anggraini Dinda Junita yang bercerita tentang pengalamannya saat berlibur di Wahana Bahari Lamongan. (her/kik)