Jelang Festival HAM di Bojonegoro
Pentingnya Mengenalkan HAM di Tingkat Lokal
Senin, 28 November 2016 18:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Implementasi HAM di tingkat lokal seperti Bojonegoro menjadi bagian penting. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan Bojonegoro dengan memperhatikan semua sisi menjadi inovasi lebih baik dibanding 400 kabupaten lainnya.
Hal ini disampaikan Sugeng Bahagijo dari International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) saat acara workshop dan media briefing di ruang Co Creation Lantai 2 Gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (28/11/2016) siang. Acara ini rangkaian menjelang Festival HAM pada 30 November 2016 mendatang.
Menurut Sugeng, transformasi tidak hanya dari luar ke dalam, namun kini dari lokal kepada dunia. PBB kini tengah menyusun pedoman atau dokumen bisnis and human right. Tidak dari atas ke bawah, namun sebaliknya dari bawah ke atas kemudian disusun menjadi pedoman.
"Meski ada kekurangan namun apa yang dilakukan Kabupaten Bojonegoro adalah menyampaikan suatu tawaran untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Nurkhoiron dari Komisi Nasional HAM, menjelaskan, HAM masuk dalam diskursus kebijakan dan undang-undang nasional. Mandat Komnas HAM adalah penyelidikan atau pemantauan dan melakukan mediasi. Satu-satunya mandat yang diberikan oleh undang-undang khusus di Komnas HAM, yaitu melakukan penelitian dan kajian.
"Pelanggaran HAM memiliki definisi sangat luas, dan dikhawatirkan mendapatkan proses hukum yang tidak benar dan tidak berkeadilan. Peran Komnas HAM adalah mengawal penegakan hukum di Indonesia sesuai dengan prinsip dan norma HAM," jelasnya.
Komnas HAM, kata Nurkhoiron, memiliki peran penyelidikan kemudian diserahkan pada kejaksaan. Tiga hal utama adalah melindungi, menghormati, dan mencukupi hak dasar manusia.
"Festival HAM di Bojonegoro yakni menghidupkan filosofi tentang Pancasila dan HAM adalah senafas. Seperti yang tertuang dalam Sila Kedua yakni Kemanusian yang Adil dan Beradab," ujarnya.
Nurkohoiron berharap dengan adanya Festival HAM, mengingatkan bahwa Indonesia mempunyai filsafat bernegara yang memuat tentang HAM, yakni Sila Kedua Pancasila.
Sementara, Bupati Bojonegoro Suyoto menegaskan, masyarakat Bojonegoro harus mengapresiasi siapa saja yang ingin bersungguh-sungguh mengaplikasikan HAM di tingkat lokal. Beberapa lembaga akan mengeluarkan kajian tentang HAM pada acara Festival HAM nanti.
"Tujuan diadakannya kegiatan ini (Festival HAM) adalah mendorong baik nasional maupun lokal untuk mengimplementasikan pembangunan apakah memikirkan hak dasar manusia. Seluruh stakeholder dalam hal ini Akademisi, Bisnismen, Government, dan Community saling bersinergi yakni dengan pendekatan partnership," pungkasnya. (ver/tap)