PEPC Targetkan Bulan Juni Proyek J-TB Mulai Dilaksanakan
Selasa, 09 Mei 2017 21:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Rencana pengerjaan proyek Engineering Procurement and Construction (EPC) Gas Processing Facility (GPF) Lapangan Jambaran-Tiung Biru (EPC GPF J-TB) sebelumnya adalah pada bulan Maret 2017 lalu. Namun karena masih ada sejumlah kendala, Pertamina EP Cepu kembali menargetkan proyek tersebut dimulai pada Bulan Juni tahun 2017 mendatang.
Hal itu disampaikan usai rapat pemaparan progres proyek J-TB oleh General Manager Project Jambaran-Tiung Biru (J-TB) PEPC, Bob Wikan.
Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Julius Wiratno selaku Unit Percepatan Proyek Banyuurip dan Jambaran Tiung Biru, Ali Mahsyar perwakilan kepala SKK Migas Jabanusa, Wisnu Bahriansyah Bagian Hukum dan Humas Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC), Firman Arif Project Manager Lapangan Gas Unitisasi J-TB.
Juga Asisten II Pemkab Bojonegoro, Setyo Yuliono, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga kerja Kabupaten Bojonegoro Agus Supriyanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nurul Azizah, Bagian Perekonomian Pemkab Bojonegoro Helmy Elisabet, Kepala Bappeda Bojonegoro I Nyoman, Direktur BUMD Bojonegoro (PT BBS) Tony Ade Irawan.
Bob Wikan mengatakan, saat ini pemenang tender proyek EPC GPF belum ditentukan.
Setelah pemenag tender diketahui, kemudian akan dilakukan, FID, PJBG, menentukan calon pembeli gas JTB setelah itu akan dilakukan penandatanganan kontrak. Penandatanganan kontrak ini antara PEPC selaku operator proyek dan konsorsium pemenang proyek EPC GPF, yang kemungkinan besar yaitu PT Rekayasa Industri (Rekind) dan PT Japan Gas Corporation (JGC).
"Kita masih ada pembicaraan komersial terkait harga gas. GPF kita harus punya perjanjian jual beli gas dulu. Paling cepat bulan Juni ini, minimal bulan Juni kita sudah mendapatkan TGBG," kata Bob sapaan akrabnya saat ditemui usai pertemuan di Gedung Pemkab Bojonegoro lantai 7, sore tadi.
Sementara untuk calon pembeli gas JTB hingga saat ini pihaknya belum mendapat kepastian dari Pertamina Gas.
"Gas J-TB akan dibeli oleh Direktorat gas, terus nanti akan menjual gas itu ke PLN, PKC. Terus masalah harga yang belum putus," pungkasnya.