Proyek JTB Diprediksi Molor Lagi, Pemkab Hanya Bisa Menunggu
Selasa, 23 Mei 2017 13:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dipastikan hanya bisa menunggu proses penanda-tanganan kontrak antara PEPC dengan dua konsorsium pemenang Proyek Unititikasi Gas Jambaran Tiung Biru (J-TB), untuk paket Engineering Procurement and Construction (EPC) dan Gas Processing Facility (GPF). Sebelum tercapai kesepakatan kontrak antara kedua belah pihak, Pemkab tidak ingin mendahului, dengan melakukan pembahasan terkait pembagian kerja terhadap Kontraktor lokal.
Pemkab Bojonegoro sudah menanyakan progres perkembangan proyek J-TB pada tanggal (09/05/2017) lalu, langsung ke pihak PEPC, saat digelar rapat update proyek J-TB di lantai 7 gedung Pemkab Bojonegoro. Dalam pertemuan tersebut disampaikan alsan molornya pengerjaan proyek EPC dan GPF dari target bulan Maret, namun hingga hari ini diprediksi kembali penandatanganan kontrak bakal kembali molor dari target akhir bulan Mei mendatang.
Asisten ll bidang perekonomian dan pembangunan Setyo Yuliono kepada beritabojongoro.com Senin (23/05/2017) mengatakan, pemkab hanya bisa menunggu kesepakatan kontrak dahulu. Pemkab tidak ingin terburu-buru mengundang para kontraktor lokal melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dalam rangka persiapan.
"Kita itu kemarin meminta mereka kesini, menanyakan progresnya, mereka saja belum apa-apa, pekerjaan saja belum ada, kita mau membagi apa kepada kontraktor?," kata Setyo Yuliono.
Kabar terakhir yang diterima Pemkab sampai saat ini proses pembahasan lapangan gas Jambaran Tiung Biru (J-TB) masih dalam tahap negosiasi antara PEPC dan EMCL. PEPC berencana mengambil alih seluruh saham yang dimiliki EMCL sebesar 41 persen, namun belum ada kesepakatan harga disana.
"Mereka menyampaikan masih ada pembahasan bisnis antara PEPC dan EMCL, kalau yang bahas mereka ya kita hanya menunggu dan bertanya kapan-kapan, ya hanya itu," Jelas Nanang sapaan akrabnya.
Nanang menambahkan setelah proses itu menemui Kesepakatan, dan ada kontrak antara PEPC dengan konsorsium yaitu PT Rekayasa Industri (Rekind) dan PT Japan Gas Corporation (JGC), Pemkab baru akan berani membahas paket pekerjaan seperti unskill.
Disinggung mengenai komunikasi dengan pihak Kadin Bojonegoro Nanang juga mengaku belum melakukannya sama sekali.
Untuk kesiapan para kontraktor lokal, Nanang menilai sekarang kontraktor lebih siap karena sudah banyak diberikan pelatihan oleh KKKS.
" Pemkab gak berani mengumpulkan karena kondisi belum ada kejelasan, nanti kita juga yang disalahkan, dari dulu disiapkan sering dilatih oleh EMCL di GDK sampai beberapa kali," Pungkasnya. (pin/inc)