Pasang Baru PDAM Lebih Murah dan Bisa Diangsur
Kamis, 08 Oktober 2015 11:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Purwosari – Kabar gembira bagi masyarakat yang ingin berlangganan air PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Dalam rangka Hari Jadi Bojonegoro ke-338, pihak PDAM Bojonegoro memberikan potongan harga pemasangan baru pelanggan rumah tangga. Dari sebelumnya pemasangan baru dipatok Rp1.030.000 kini hanya dipatok Rp900.000. Itu pun pembayaran biaya pemasangan baru itu bisa diangsur selama tujuh kali.
Menurut Kepala PDAM Cabang Purwosari, Ucok Widata, pemotongan atau pengurangan biaya pemasangan baru pelanggan rumah tangga itu dalam rangka melayani penyediaan air bersih bagi masyarakat. “Jadi, kalau ingin berlangganan air PDAM sekarang biayanya lebih murah,” ujarnya pada BBC, sapaan BeritaBojonegoro.com, Kamis (08/10).
Namun, kata dia, meski ada pemotongan biaya pemasangan baru ini masyarakat masih belum banyak yang berlangganan. Penyebabnya, kata dia, daya beli masyarakat terutama para petani tembakau di daerah Purwosari dan sekitarnya kurang baik. Sebab, harga tembakau saat ini jeblok.
“Kalau harga tembakau bagus dan daya beli masyarakat baik, biasanya banyak yang berlangganan baru PDAM,” ujarnya.
Menurutnya, ia memasang target pemasangan sambungan baru rumah tangga setahun sebanyak 200 sambungan rumah tangga. Namun, sampai saat ini baru sebanyak 150 sambungan rumah tangga. Sementara, jumlah total pelanggan PDAM Cabang Purwosari sebanyak 536 pelanggan. Padahal, kapasitas pelanggan yang bisa dilayani PDAM Purwosari bisa mencapai 1.500 pelanggan.
Sementara itu, meski kondisi Sungai Bengawan Solo sedang surut, tidak mempengaruhi persediaan air baku yang disalurkan pada pelanggan. Untuk saat ini, kebutuhan air baku yang diolah sebanyak 10 liter per detik.
Kebutuhan air baku itu menyesuaikan dengan jumlah pelanggan. Apabila pelanggannya di atas 1.000 pelanggan maka kebutuhan air bakunya sekitar 20 liter per detik.
Menurut Ucok, jumlah seluruh pelanggan PDAM di wilayah Bojonegoro sebanyak 26 ribu rumah tangga. Pelanggan itu tersebar mulai di daerah Padangan hingga Baureno. Sedangkan, air baku untuk pelanggan itu yang mengambil dari Sungai Bengawan Solo yakni di PDAM Padangan, PDAM Purwosari, PDAM Kalitidu, dan PDAM Kanor. Sementara, PDAM Bojonegoro dan lainnya mengandalkan air baku dari sumber mata air.
Sementara itu menurut Abdul Khoiron, 45, warga Dusun Korgan, Desa/Kecamatan Purwosari, ia mau berlangganan air PDAM. Sebab, kata dia, saat musim kemarau ini air sulit didapatkan. Air bawah tanah yang disedot dengan pompa diesel juga tidak keluar.
“Sekarang berlangganan PDAM bisa diangsur dan lebih murah. Makanya saya mau pasang air PDAM,” ujar Abdul Khoiron yang setiap hari berdagang sayuran di Pasar Purwosari tersebut. (rul/kik)
foto PDAM Cabang Purwosari