Pengantin Baru Jadi Korban Penusukan
Saat Terjadi Penusukan di Panggung, Warga Berteriak Histeris
Jumat, 09 Oktober 2015 12:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kota – Malang nian yang dialami oleh pengantin baru, Tri Yudhi Efendi (24), warga Dusun Tlotok, Desa/Kecamatan Bubulan. Belum sempat ia mereguk menikmati indahnya bulan madu sebagai pengantin baru bersama istrinya, Mega Kurnia Sari (21), kini ia terpaksa tergolek lemah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
Saat perayaan malam pengantin di halaman rumahnya dengan menggelar panggung elektun, musibah itu terjadi. Saat Tri Yudhi Efendi, sang pengantin baru, naik ke panggung dan melantunkan lagu syahdu kesukaannya, tiba-tiba Mat Mugeni (24) naik ke atas panggung dan tanpa ampun menusuk beberapa kali perut korban dengan sebilah pisau. Korban, Tri Yudhi, berusaha menangkis beberapa kali, tetapi pisau itu tetap mengenai beberapa tubuh korban.
Menurut Wariono, kakak Tri Yudhi Efendi, saat menunggu di rumah sakit, menuturkan, kejadian malam itu sungguh mengejutkan. Warga sekitar, kerabat, dan keluarga pengantin tidak percaya Mat Mugeni yang sebenarnya juga merupakan teman korban, tega berbuat kejam seperti itu.
“Orang-orang yang melihat kejadian itu berteriak histeris. Anak-anak yang melihat kejadian itu masih trauma sampai sekarang,” tutur Wariono sambil menunggui adiknya yang tergolek di pembaringan Ruang Melati Nomor 3 RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
Wariono menuturkan, kejadian itu menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga. Perayaan pernikahan yang lama disiapkan dan semestinya dirayakan dengan gembira dan sukacita berubah menjadi kesedihan.
“Kami sungguh tidak percaya, teman seperti apa dia (Mat Mugeni, red) kok tega menusuk adik saya seperti ini,” ucapnya sedikit geram.
Wariono menuturkan, motif pelaku menusuk korban karena korban sering menagih utang dia kira bukan alasan utama. Sebab, kata dia, itu masalah sepele. Wariono mengira ada persoalan lain antara adiknya dengan pelaku yang belum terungkap. Tetapi, adiknya belum bisa bercerita karena kondisinya masih lemah.
Pihak keluarga, kata dia, kini mempercayakan penyelesaian masalah itu pada kepolisian. Ia berharap, pelaku dihukum setimpal dengan perbuatan yang telah dilakukannya. Ia juga telah meminta keluarga korban agar tenang dan menyerahkan masalah ini ke kepolisian dan ranah hokum. (mol/kik)