Kritis, Para Siswa SMAN 1 Kalitidu Ajukan Banyak Pertanyaan Seputar Energi Migas
Kamis, 07 Desember 2017 14:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro (Kalitidu) - Beberapa siswa putih abu-abu ini mengacungkan jarinya untuk mendapat giliran mengajukan pertanyaan seputar energi migas. Kesempatan bertanya ini benar-benar dimanfaatkan oleh mereka dalam program belajar energi migas yang dilaksanakan oleh Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) bermitra dengan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB) di SMA Negeri 1 Kalitidu pada Kamis (07/12/2017).
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan EMCL Rexy Mawardijaya, Ali Sofyan dan Rifqi Romadhon, Kepala SMA Negeri 1 Kalitidu Dra Musyarofah Mpd, Camat Kalitidu Mochlisin Andi Irawan SSTP MM.
Pada pembukaan, Camat Kalitidu, Mochlisin Andi Irawan, mendorong sebanyak 70 siswa ini untuk mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya terkait migas. Sebab menurutnya, mereka perlu menambah wawasan, terutama bila berkaitan dengan lingkungannya.
"Kalian harus tahu apa itu migas, bagaimana peran EMCL dalam explorasi migas, dan apa manfaat migas untuk kehidupan kita?," ujar Mochlisin dalam membuka acara belajar energi migas.
Selain itu Mochlisin juga menasehati para remaja tersebut untuk memiliki cita-cita yang tinggi dan bisa menyaring informasi dari internet, sehingga yang diambil hanya yang bernilai positif saja.
Hal tersebut juga disepakati oleh perwakilan EMCL Rexy Mawardijaya, yang memiliki dua orang anak yang beranjak remaja. Menurutnya, kendali ada di tangan diri sendiri, karena orangtua maupun guru tetap tidak bisa mengawasi sepanjang waktu. Untuk itu, anak-anak harus bisa memilah-milah informasi yang melimpah ruah di internet.
"Dalam kesempatan ini, EMCL merasa bangga ikut berpartisipasi dalam mengembangkan sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang bernilai positif. Contohnya program belajar energi migas ini," ujar Rexy di hadapan para siswa.
Program belajar energi migas merupakan salah satu upaya EMCL untuk mengenalkan tentang EMCL dan explorasi migas di lingkungan sekolah. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2012 di berbagai sekolah.
Perhatian anak-anak langsung terfokus ketika mengetahui pemateri, yakni Ali Sofyan merupakan salah satu alumni dari sekolah mereka. Ali Sofyan lulus dari SMA Negeri 1 Kalitidu pada tahun 2007 kemudian mendaftar sebagai operator di EMCL. Dia menjadi satu dari 111 orang yang diterima oleh EMCL dan lolos dari sekitar 8000 orang yang mendaftar.
"Saya bukan orang yang pintar atau menonjol di kelas. Saya hanya berusaha semaksimal mungkin dengan apa yang saya suka yaitu Bahasa Inggris," jelas Ali.
Dalam kesempatan itu pula, Ali memaparkan tentang energi, hydrokarbon dan peran EMCL. Selain itu dia juga menjawab pertanyaan seputar keselamatan bekerja, kapal tanker penampung minyak mentah dan lainnya dari siswa siswi yang penasaran terkait migas.
Tidak terasa kegiatan tanya jawab berlangsung cukup lama sampai waktunya untuk sesi kedua, yakni belajar menulis bersama dengan Pimpinan Redaksi Radar Bojonegoro Anas Abdul Ghofur.
Anas menceritakan tentang keseruan menulis dan menerima surat yang tidak pernah dialami oleh siswa- siswi jaman sekarang yang sudah akrab dengan gawai.
"Ayo mulai menyisihkan uang saku untuk membeli buku. Kita harus cerdas dengan banyak membaca buku," nasihatnya. (ver/kik)