Musibah Kebakaran Ludeskan Tujuh Rumah di Desa Tapelan, Ngraho
Keluarga Korban Kebakaran Terpaksa Menginap di Balai Desa
Selasa, 13 Oktober 2015 10:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Ngraho – Musibah kebakaran yang meludeskan tujuh rumah di lingkungan RT 14 RW 07 Desa Tapelan, Kecamatan Ngraho, pada Minggu (11/10) malam lalu menyisakan kesedihan mendalam bagi korban.
Tiga rumah berdinding kayu jati tebal itu milik Sono (64), dua rumah berdinding kayu jati milik Sani (62) dan dua rumah berdinding kayu jati milik Parti (57). Ketiga korban ini masih mempunyai hubungan kerabat dan rumahnya saling berdempetan. Kebakaran dipicu dari perapian di kandang sapi dan selanjutnya menjalar ke tujuh rumah itu. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Tidak ada yang tersisa dari musibah kebakaran itu. Tujuh rumah model joglo jawa berdinding kayu jati yang semula berdiri di kampung itu kini tinggal menyisakan puing dan arang. Barang-barang di dalam rumah ikut ludes terbakar. Hanya pakaian dan barang seadanya yang bisa diselamatkan.
Musibah kebakaran yang meludeskan tujuh rumah itu mengundang simpati tetangga dan warga kampung. Mereka bahu membahu mengulurkan tangan memberikan bantuan berupa uang, pakaian, dan peralatan dapur yang dibutuhkan oleh korban.
Menurut Suparno, kerabat korban, rumah yang semula ditinggali oleh Sono, Sani, dan Parti itu kini luluh lantak dan tinggal puing belaka. Ketiga keluarga korban itu tadi malam terpaksa menginap di balai desa setempat karena tidak punya tempat menginap lagi di lain tempat.
“Iya, mereka menginap di balai desa,” tutur Suparno pada BBC, sapaan BeritaBojonegoro.com, Selasa (13/10).
Warga, kata dia, kini sedang berusaha bergotong-royong membangun kembali rumah ketiga korban itu dengan bahan material seadanya. Pihak desa rencananya akan membangunkan rumah kecil untuk menginap sementara dengan memakai bahan bambu. Pihak desa, kata dia, juga telah melaporkan kejadian kebakaran itu pada pihak kecamatan dan diteruskan pada kabupaten.
‘Korban berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membangun rumah mereka yang telah hancur,” ujarnya. (mol/kik)