Antisipasi Difteri, Dinkes Bojonegoro Beri Vaksin 326.130 Anak
Rabu, 14 Februari 2018 12:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Maraknya kasus difteri di Indonesia membuat Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengambil langkah preventif di antaranya adalah dengan menetapkan sebagai KLB (Kasus Luar Biasa). Selain itu Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga memberikan vaksin difteri kepada masyarakat Bojonegoro. Selain itu pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga melakukan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pelaksanaan ORI (Outbreak Response Immunization) Difteri Bagi Lintas Sektor se-Kabupaten Bojonegoro.
Acara yang dilaksanakan di Griya MCM pada Selasa (13/2) ini juga dihadiri oleh Dinas Kesehatan Bojonegoro, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Bakorwil Bojonegoro, Puskesmas se-Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati, SKM, M.MKES dalam laporannya menyampaikan bahwa Bojonegoro sudah menetapkan kasus difteri sebagai KLB (kejadian luar biasa). Hal ini didasarkan ada peningkatan yang signifikan kasus difteri dari tahun lalu sampai sekarang. Dimana sejak September 2017 sampai Februari 2018 ada 8 kasus difteri dan 1 orang meninggal. Sehingga perlu ada penanganan yang serius.
Pemkab Bojonegoro mengambil langkah untuk memberikan vaksin kepada masyarakat Bojonegoro dimana yang menjadi sasaran utama adalah anak usia 1-19 tahun tanpa pandang status. Dimana ada lebih dari 326.130 anak. Dimana pemberian imunisasi difteri akan dilakukan sebanyak 3 putaran pada bulan Pebruari, Juli, November.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan koordinasi dan sosialisasi penanggulan difteri di Kabupaten bojonegoro. Harus ada komitmen bersama, ada kesepemahaman dalam menanggulangi wabah difteri. Serta harus ada peran aktif dari seluruh kepala OPD, seluruh direktur RS, seluruh camat, seluruh kepala UPT Puskesmas. Dimana tanpa kerjasama berbagai pihak hal ini tidak akan berhasil,” ujarnya.
Kang Yoto dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini sedang mengahadapi ancaman nyata dibidang kesehatan yaitu difteri. Dimana difteri dapat menyebabkan kematian kepada manusia. Difteri dapat dicegah dengan memberikan imunisasi kepada masyarakat. Imunisasi diberikan sebanyak 3 kali namun itu juga belum cukup, seharusnya sebanyak 7 kali pemberian imunisasi difteri. Hal ini bila tidak ditangani dengan cepat mengakibatkan potensi merembetnya semakin cepat. Dan potensi menularnya difteri semakin cepat ini diakibatkan belum semua melakukan imunisasi yang tuntas.
Karena hal ini sangat penting maka harus fokus dalam menanggulanginya. Harus segera berbagi peran agar tidk terjadi miskomunikasi. Sehingga nanti kedepan tidak terjadi dissaster (kebencanaan). Dan semua pihak harus bisa saling bekerja sama dan membantu agar masalah ini bisa menanganinya. (mol/kik)