Korban Kebakaran di Kota Bojonegoro
Rumah Baru Direnovasi, Kok Sudah Terbakar
Jumat, 16 Oktober 2015 17:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kota - Sungguh malang nasib keluarga Maskun (45), korban rumah terbakar siang tadi. Pasalnya, rumah itu ternyata hampir selesai direnovasi. Bahkan, pada saat kejadian, masih ada tukang yang mengerjakan perbaikan rumah tersebut.
Para tukang itu sedang memperhalus lantai rumah. Merekalah yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut.
Seorang tetangga korban, Winarti (46), membenarkan itu. "Tukang berteriak ada kebakaran. Saya langsung keluar rumah dan kaget ternyata yang terbakar rumah Pak Maskun," katanya.
Yang menyedihkan, lanjut Winarti, rumah itu hampir selesai dibangun. Baru siap untuk ditempati, katanya, kok sudah terbakar.
"Saya langsung memeluk Ibu Fatimah begitu dia keluar. Dia syok dan menangis terus," lanjutnya kepada beritabojonegoro.com (BBC) sambil menunjukkan di mana istri pemilik rumah itu (Ibu Fatimah)berada.
BBC langsung menemui Siti Fatimah (48) yang sedang terduduk lesu di tepi jalan paving bersama ibu-ibu tetangga. Dia nampak lesu dan sedih. Air matanya mengalir terus sambil mengelus-elus kepala cucunya yang belum mengerti apa yang telah terjadi. Dia masih balita. Ibu-ibu tetangga berusaha melipur kesedihan Fatimah dengan kata-kata bijak dan motivasi agar bersabar atas musibah yang menimpanya.
"Saya sedang berada di kamar to, Mas. Lha kok ada teriakan Pak Tukang kalau ada kebakaran. Saya langsung keluar dan tahu kalau dapur saya kebakaran," kata Fatimah ditengah isak tangisnya.
Saat ditanya sebab kebakaran, dia tidak yakin bahwa kebakaran disebabkan dari api tungku. Pasalnya begitu selesai merebus air, api tungku langsung dimatikan dan disiram air. Itu sudah jadi kebiasannya. "Saya sudah waspada Mas. Saya selalu menyiram bekas api dengan air. Bahkan, mulut tungku saya tutup pakai seng," terangnya.
Tungku itu sendiri, tempatnya cukup jauh dengan dinding rumah (dapur). Serta di dekat tungku ada satu gentong berisi air matang dan satu lagi berisi air mentah.
Fatimah juga membenarkan bahwa rumahnya baru saja direnovasi. Dia mengatakan bahwa dia mendapat bantuan program bedah rumah dari salah satu partai politik di Bojonegoro. Suaminya, yang berprofesi sebagai tukang becak yang mendapatkan informasi mengenai program tersebut. Dibantu teman seprofesinya, Maskun berhasil mendapatkan program bantuan tersebut. Fatimah mengaku mendapat bantuan sebesar Rp 10 juta yang digunakan untuk keseluruhan pengerjaan rumah tersebut.
"Selama pengerjaan rumah, saya juga tetap tinggali. Sebab tidak lama proses pengerjaannya, cuma 9 hari. Ini hari terakhir dan besok sebenarnya sudah peresmian dan tanda-tangan. Pihak pemberi bantuan, kata Fatimah, belum mendapat informasi tentang peristiwa tersebut. Entah bagaimana kelanjutannya, saya belum tahu," tuturnya sedih. (mol/tap)
*) Foto korban kebakaran dihibur tetangga