EMCL Belajar Energi Migas Bareng Siswa SMA Islam Gayam
Selasa, 07 Agustus 2018 17:00 WIBOleh Muhammad Roqib
Oleh Muhammad Roqib
Bojonegoro - Antusiasme siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Nurul Ulum, Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro untuk mengetahui operasi minyak dan gas (migas) cukup tinggi. Berbagai pertanyaan dilontarkan siswa dalam kegiatan Belajar Energi Migas di sekolah setempat pada Selasa (7/8/2018).
Kegiatan yang dilaksanakan operator lapangan minyak Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB) Bojonegoro itu diikuti seluruh siswa selama dua jam. Kegiatan tersebut memberi ruang pengetahuan bagi siswa yang lokasi sekolahnya berdekatan dengan wilayah operasi Lapangan Banyu Urip itu.
Para siswa mendapat penjelasan tentang operasi migas dari seorang insinyur EMCL, Adhitia Pramidhita. Sebagai petugas yang kesehariannya mengurusi keselamatan dan lingkungan itu, dia memaparkan tentang proses operasi minyak di Lapangan Banyu Urip dan berbagai potensinya. Secara atraktif dan menarik minat siswa, Adhit membawa suasana belajar semakin menyenangkan bagi siswa.
Alfin Huda, satu di antara puluhan siswa mengaku senang mengikuti kegiatan ini. Pelajar asal Desa Gayam itu pun kerap bertanya dan merespon pemaparan Adhit. Antar lain dia menanyakan bagaimana generasi selanjutnya dalam menikmati hasil bumi yang tidak bisa diperbarui tersebut.
Adhitia menjelaskan, saat ini kebutuhan energi Indonesia sebesar kurang lebih 250 juta ton setara minyak. Jumlah kebutuhan energi dalam negeri ini antara lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, transportasi, dan lainnya.
"Jumlah tersebut dihitung dari jumlah rata-rata kebutuhan masyarakat di Indonesia, sekitar 6,5 liter perhari per orang," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka Pemerintah terus melakukan pencarian kandungan migas di seluruh pelosok negeri. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pemerintah saat ini juga masih melakukan impor dari negara lain.
"Cadangan migas ini terus dicari agar bisa memenuhi kebutuhan energi dalam negeri ke depan," terangnya.
Selain belajar tentang energi migas, sekitar 60 siswa dari semua kelas di SMA Islam Nurul Ulum itu juga mendapat penjelasan tentang proses operasi migas sejak pencarian hingga produksi, tantangan dalam industri migas, serta belajar tentang jurnalistik dari YKIB di akhir sesi.
YKIB memberi pengetahuan jurnalistik kepada siswa agara siswa lebih kritis dan membuka wawasan siswa dalam mengungkapkan ide, gagasan, dan opini melaui media massa. Materi jurnalistik disampaikan oleh Dedi Mahdi, jurnalis TV nasional. Dia menjelaskan bahwa bentuk kegiatan jurnalistik bagi siswa di antaranya bisa dituangkan dalam majalah sekolah, majalah dinding (mading) maupun media sosial.
Belajar energi migas di SMA Islam Nurul Ulum Gayam ini juga dihadiri oleh Sekcam Gayam, Ngadenan, Wakil Kepala SMA Islam Nurul Ulum Gayam, Arifin, perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Bojonegoro, Pamuji, dan juga perwakilan EMCL yakni Beta Wicaksono dan Rifqi Romadhon. (*/kik)