Beragam Prakarya Semarakkan Harmoni Banyu Urip 2018
Jumat, 31 Agustus 2018 15:00 WIBOleh Muhammad Roqib
Oleh Muhammad Roqib
Bojonegoro - Sekitar enam sekolah yang berada di wilayah kerja lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, menyuguhkan bermacam-macam hasil karya dalam acara Harmoni Banyu Urip 2018 Belajar Energi Migas. Acara yang didukung penuh oleh Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) bekerjasama dengan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB) ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kalitidu pada Jumat (31/08/2018).
Enam sekolah yang ikut berpartisipasi yakni SMA Negeri 1 Kalitidu, SMK Negeri Purwosari, SMA Islam Nurul Ulum Gayam, MA Nurul Ulum Purwosari, MTS Petak, dan SMP Negeri 1 Gayam.
Pada acara pameran prakarya ini juga dihadiri oleh perwakilah humas EMCL Rexy Mawardijaya dan Rifqi Romadhon, perwakilan Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah kerja Bojonegoro Rasmaji, Camat Kalitidu dan kepala sekolah dari enam sekolah.
"Melalui kegiatan seperti ini, adalah salah satu bentuk dukungan kami terhadap prestasi putra putri bangsa ini," kata Rexy dalam sambutannya.
Rexy menambahkan tahun ini EMCL menjadi produsen minyak terbesar di Indonesia. Produksi minyak yang dihasilkan bisa mencapai 200 ribu barel setiap harinya. Keseluruhan hasil produksi tersebut dikelola Pemerintah Indonesia untuk didistribusikan ke seluruh pelosok negeri.
"Hal ini tentu saja tak lepas dari dukungan masyarakat," imbuhnya.
Pada pameran ini masing-masing sekolah berlomba menyuguhkan yang terbaik, tidak hanya dalam prakarya yang dilombakan tetapi penampilan pengisi acara. SMAN Kalitidu memamerkan batik tulis siswa siswinya, dan juga hasil penelitian sederhana berupa sabun cuci dari minyak jelantah.
"Produk unggulan sabun cuci yang dinamakan Sair nyata ini adalah salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran tanah dari minyak,"jelas Kepala SMA Negeri 1 Kalitidu dra Musyarofah, M.Pd kepada hadirin.
Selain sabun cuci, juga ada buku antologi karya siswa siswi SMAN Kalitidu yang dicetak dengan bekerja sama dengan Kampus Unesa Surabaya. Prakarya mereka yang kreatif telah membuat juara 1 lomba prakara ini jatuh pada SMAN Kalitidu.
Pada pengisi acara ada teater siksa kubur, ada tari-tarian dan yang menarik adalah fashion show. Fashion show ini sangatlah unik sebab menggunakan barang bekas. Ada dari koran, daun dan rating kering, juga plastik-plastik yang didesign sedemikian rupa hingga memukau penonton.
Siswa-siswi SMK Negeri 4 Bojonegoro dan SMK Negeri Purwosari yang magang di ExxonMobil Cepu Limited juga berbagi ilmu dan pengalamannya selama magang di lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Eka Putri Lestari, siswi SMK Negeri Purwosari, misalnya mengaku mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman selama magang di Lapangan Banyu Urip.
"Ilmu dan pengalaman selama magang di EMCL sangat berharga. Ini menjadi bekal bagi kami ke depan," ujarnya.
Selain itu, siswa dan siswi SMK Negeri 4 Bojonegoro dan SMKN Purwosari yang magang di EMCL juga ikut tampil menyanyi dan membawakan sebuah drama saat acara Harmoni Banyu Urip tersebut. Mereka tampil kompak dan mampu menghibur para penonton acara Harmoni Banyu Urip 2018.
Pada akhir kegiatan diumumkan juara lomba mading dan lomba prakarya. Untuk lomba mading juara satu diraih oleh SMP Negeri 1 Gayam, juara dua diraih oleh SMA Negeri 1 Kalitidu, dan juara tiga diraih oleh MTs Petak.
Sedangkan, lomba prakarya yang berhasil meraih juara satu yakni SMA Negeri 1 Kalitidu, juara 2 diraih oleh SMP Negeri 1 Gayam, dan juara tiga diraih oleh SMK Negeri Purwosari. (*/kik)