Peristiwa Gantung Diri
Lagi-lagi, Diduga Karena Depresi, Seorang Warga Ngasem Bojonegoro Gantung Diri
Rabu, 12 September 2018 18:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Ngasem) - Seorang perempuan bernama bernama Suliswati bin Suwito (45), warga Desa Wadang RT 012 RW 004 Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, pada Rabu (12/08/2018) sekira pukul 08.00 WIB pagi tadi, ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri.
Diduga, motif korban hingga mengakhiri hidup dengan cara gantung diri karena korban selama ini menderita penyakit yang tidak kunjung sembuh hingga akhirnya frustrasi dan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Sebelumnya, pada Senin (02/07/2018) lalu, seorang laki-laki warga Dusun Blimbing Desa Trenggulunan RT 008 RW 002 Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, bernama Saidjan (60), juga ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri.
Baca: Diduga Karena Depresi, Seorang Warga Ngasem Bojonegoro Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
Menurut keterangan Kapolsek Ngasem, AKP Dumas Barutu SH, sebagaimana dikutip dari keterangan saksi-saksi, bahwa pada Rabu (12/09/2018) sekira pukul 08.00 WIB, saksi Sumi (47) saudara korban yang yang tinggal tidak jauh dari rumah korban, berkunjung ke rumah korban.
“Saat sampai di rumah korban, posisi rumah dalam keadaan sepi dan pintu rumah dalam keadàan terbuka.” ternag Kapolsek.
Setelah korban dipanggil-panggil dan tidak ada jawaban, selanjutnya saksi masuk ke dalam rumah dan saat sampai di ruang tengah, saksi kaget melihat korban sudah dalam posisi tergantung di rangka atap rumah (pengeret) rumahnya.
“Kemudian saksi berteriak-teriak minta tolong,” lanjut Kapolsek.
Tidak lama berselang, datang anak korban dan warga sekitar, yang selanjutnya peristiwa tersebut dilaporkan pada perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Ngasem.
Mendapati laporan tersebut, Kapolsek bersama anggota dan petugas medis dari Puskesmas Ngasem, segera menuju lokasi kejadian, guna melakukan identifikasi dan olah TKP.
Dari hasil, olah TKP, korban gantung diri menggunakan tali warna putih yang diikekan pada pengeret atau kerangka atap rumah. Sedangkan dari hasil identifikasi diketahui ciri-ciri mayat, jenis kelamin perempuan, panjang mayat 155 sentimeter, kulit sawo matang, rambut hitam.
“Korban memakai baju daster warna biru motiv bunga, kerudung warna ungu.” terang Kapolek.
Sementara, berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis dari Puskesmas Ngasem, yang dipimpin oleh dokter Sylvi, terdapat bekas jeratan tali plasik memutar pada leher korban.
“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Korban dipastikan meninggal dunia karena gantung diri.” jelas Kapolsek.
Sedangkan berdasarkan keterangan keluarganya dan warga sekitar, sejak tahun 2015 lalu, korban agak stress dan sedikit terganggu kejiwaannya dikarenakan korban telah lama menderita penyakit yang tidak kunjung sembuh.
“Motif korban gantung diri diduga karena depresi,” imbuh Kapolsek.
Atas kejadian tersebut, ahli waris korban menerima dengan ikhlas dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah sehingga tidak menghendaki dilakukan otopsi, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan dan keluarga yakin korban benar-benar meninggal akibat gantung diri.
“Jenazah korban selanjutnya diserahkan kepada ahli-warisnya untuk dimakamkan.” pungkas AKP Dumas barutu. (red/imm)