Parton dan Gerakan Semut Ireng Peduli Sesama
Minggu, 15 November 2015 15:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota – Gerakan sosial bisa dilakukan oleh siapapun, baik dari pemerintah maupun bukan. Lelaki tua ini, di senja usianya aktif menggalang dana untuk disalurkan kepada anak yatim, para fakir dan janda.
Namanya Parton (60), seorang mantan petugas kamar jenazah RSUD Sosodor Jatikusumo tahun 90an. Dia dengan keliling naik sepeda pancal melakkan aksi oenggalangan dana untuk kaum tidak berpunya.
Parton sedang istirahat disamping sepedanya yang diparkir si tepi sebuah perempatan jalan Basuki Rahmat (perempatan PLN) saat BeritaBojonegoro.com(BBC) menemuinya pada pukul 14. 45 hari ini, Minggu (15/11). Duduk di trotoar, dengan senyuman ramah, dia menyambut kedatangan BBC.
Dia bercerita, dia sudah melakukan aksi solidaritas tersebut, sebelum pensiun pada 2011 lalu. “Saat ini saya punya anak suh dua. Salah satunya siswa SD Campurrejo. Selesai SMA nanti, dia akan saya lepas. Seperti anak asuh lainnya,” terangnya. Selain itu, setiap hari raya Idul Fitri, dia kerap memberikan tali asih kepada kurang ebih 30 orang janda.
“Sebelum mangkal di perempatan ini, saya menyambangi pintu ke pintu untuk meminta sumbangan,” kata Parton. Untuk membuat percaya masyarakat, dia selalu menunjukkan kartu pensiunan yang dimiliki, agar tidak dikira abal-abal, alias main-main.
"Saya ndak berani menggunakan uang ini Mbak, sepeserpun. Sumbangan ini semuanya untuk mereka yang membutuhkan,” tegasnya kepada BBC.
Parton menamai kegiatan sosialnya ini dengan nama yang unik, yakni Semut Ireng. Entah apa maknanya, Parton menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya ini tidak mengharapkan imbalan apa-apa alias tulus demi masyarakat yang tidak mampu. “Saya juga menerima barang bekas seperti baju untuk disumbangkan,” katanya.
Lelaki ini memiliki tinggal di rumahnya, di Desa Banjarejo, Jalan Lettu Suyitno nomor 20. ”Saya mempunyai 3 anak yang saat ini sudah dewasa dan mandiri semuanya,” pungkas Parton. (ver/moha)