Gandeng Desa Wisata Institute, Pemkab Blora Genjot Potensi Desa Wisata Bangsri dan Bangowan
Senin, 09 November 2020 14:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, dengan menggandeng akademisi dari Desa Wisata Institut, pada mulai Minggu (08/11/2020) hingga Senin (09/11/2020) menggelar Pelatihan dan Pendampingan Desa Wisata di 2 tempat, yakni Desa Bangsri Kecamatan Jepon dan Desa Bangowan Kecamatan Jiken.
Untuk Desa Bangsri, pendampingan dan pelatihan dilakukan pada Minggu (08/11/2020) bertempat di Balai Desa Bangsri, dan pada Senin (9/11/2020) bertempat di Balai Desa Bangowan, dilaksanakan pendampingan dan pelatihan untuk Desa Bangowan.
Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora, Slamet Pamudji menyampaikan bahwa Desa Bangsri tidak punya potensi wisata, tetapi pemimpin dan warganya punya potensi semangat yang luar biasa untuk mengembangkan desa wisata. Begitu juga Desa Bangowan, semangatnya untuk membangun desa wisata sangat luar biasa dalam membangun kampung halamannya.
“Desa Bangsri dan Desa Bangowan punya potensi wisata yang sangat bagus, dimana pemimpin dan warganya memiliki semangat yang luar biasa untuk mengembangkan kampung halamannya menjadi Desa Wisata,” tutur Slamet Pamudi, Senin (09/11/2020).
Pelatihan dan Pendampingan Desa Wisata di Desa Bangowan Kecamatan Jiken Kabupaten Blora. Senin (09/11/2020)
Kabid Pariwisata Dinporabudpar kabupaten Blora, Wahyu Tri Mulyani AP MA bahwa pendampingan dan pelatihan Desa Wisata ini dilakukan selama 2 bulan. Untuk pertemuan kali ini Diskusi dan melihat langsung kegiatan desa wisata, melihat hasil pengembangan produk wisata, serta diskusi penguatan produk wisata.
"Pelatihan dan Pendampingan Desa Wisata akan dilaksanakan selama 2 bulan di bulan November sampai dengan Desember 2020, yang mana pada hari pertama diselenggarakan di Balai Desa Bangsri dan hari kedua di Desa Bangowan. Kemudian pada akhir pendampingan akan dilakukan ujicoba desa wisata, untuk memaksimalkan pengembangan desa wisata," tutur Wahyu Tri Mulyani.
Kondisi riil keramahan warga Desa Bangsri dan warga Desa Bangowan juga disampaikan oleh Ir Doto Yogantoro, pendiri Desa Wisata Institusi dan pengelola Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta saat sambutan.
Ir Doto Yogantoro mengakui warga sangat nyaman saat bermalam di Desa Bangsri. Doto juga menyampaikan , semangat pemuda desa inilah yang menjadi modal dasar untuk itu dirinya akan all out menggarap Desa Bangsri dan Bangowan.
"Bermalam di homestay Desa Bangsri sangat luar biasa, suasana sedulur dan keramahannya sangat terasa. sharing bersama warga serata tidak ada sekat dan canggung. Target kita langsung masuk kemasyarakat, bukan lagi teori. Usai pelatihan kita akan lakukan paket wisata, begitu juga dengan masyakarat warga desa bangowan yang menyambut antusias kegiatan ini," ucap Ir Doto Yogantoro.
Sementara itu, peliti Pusat Studi Pariwisata UGM, Dr Destha T Rahardjana SSos MSi, saat menyampaikan materi tentang Pemetaan Potensi dan Penguatan SDM, menjelaskan bahwa penerapan Sapta Pesona sangat penting untuk meningkatkan citra tempat wisata.
"Pentingnya penerapan Sapta Pesona juga akan menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah, sehingga meningkatkan posisi masyarakat sebagai penerima manfaat yang sebesar-besarnya dari pengembangan kegiatan kepariwisataan," utur Destha.
Untuk diketahui, Desa Wisata Institute merupakan lembaga pendampingan dan pelatihan SDM desa wisata yang didirikan pada 2019. Desa Wisata Institute didirikan dengan tujuan mengawal perjuangan desa-desa di Indonesia untuk mencapai kemandirian melalui pengembangan dan pemanfaatan potensi desa. (teg/imm)