Pohon Pule Berusia Ratusan Tahun di Todanan, Blora, Tumbang, 3 Orang Luka-luka
Rabu, 15 September 2021 10:00 WIBOleh Priyo SPd
Blora - Akibat angin kencang yang terjadi pada Selasa sore (14/09/2021), mengakibatkan Pohon Pule "raksasa" berusia ratusan tahun di Desa Todanan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, roboh dan menimpa Gedung Madarasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Todonan dan satu rumah warga.
Dalam musibah tersebut 2 orang mengalami luka berat dan seorang mengalami lika ringan. Ketiganya telah dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu total kerugian material ditaksir mencapai Rp 150 juta.
Kapolsek Todanan, Polres Blora, Inspektur Satu (Iptu) Daknyo, dikonfrmasi awak media ini Rabu (15/09/2021) menjelaskan berdasarkan keterangan saksi mata, kronologi kejadian tersebut bermula pada pukul 14.30 WIB, cuaca di desa setempat dalam keadaan gerimis disertai angin kencang yang mengarah dari barat ke timur.
"Seorang warga saat akan pulang dari warung kopi yang berada di sebelah selatan pohon itu mendengar suara retakan dari arah pohon. Namun, saat hendak berteriak memberi tahu warga, pohon tersebut sudah tumbang duluan dan menimpa rumah milik Wardiono," Ucapnya.
Pohon Pule berusia ratusan tahun di Desa Todanan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, yang roboh. Selasa sore (14/09/2021) (foto: istimewa)
Kapolsek menambahkan dalam kejadian tersebut setidaknya dua orang mengalami luka berat, yakni Warsini dan Apriliani. Keduanya sudah dilarikan ke rumah sakit. Sementara satu orang lainnya mengalami luka ringan dan dirawat di Puskesmas terdekat.
"Ketiga korban ini tinggal serumah," tutur Iptu Daknyo.
Setelah menerima laporan tersebut, pihaknya bersama aparat dari Koramil dan Satpol PP Todanan segera mengamankan TKP dan memasang garis polisi (police line).
"Kerugian material ditaksir mencapa 150 juta rupiah, terdiri dari kerusakan gedung MI Muhammadiyah sekitar 50 juta dan satu rumah milik Wardiono 100 juta rupiah," kata Kapolsek Iptu Daknyo.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Todanan, Supat mengatakan bahwa pohon berjenis Pule tersebut diperkirakan sudah berusia ratusan tahun.
"Dari mbah-mbah saya terdahulu pohon itu sudah ada. Dari dulu memang besarnya segitu. Saya kira usianya sudah ratusan tahun," tutur Supat
Menurutnya, bahwa wilayah tersebut terkenal dengan Dukuh Pule, karena identik dengan keberadaan pohon tersebut.
"Wilayah tersebut terkenal dengan Dukuh Pule yang identik dengan pohon itu," kata Supat.
Dari pantauan awak medai ini, pada Rabu pagi ini, tampak warga bersama aparat dan perangkat desa setempat mulai melakukan persiapan untuk mengevakusai batang dan ranting pohon yang tumbang tersebut. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo