Program Bedah Rumah 'Aladin' Dukung Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Bojonegoro
Kamis, 07 Oktober 2021 18:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro – Selama tiga tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrem dengan merehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) melalui Program Aladin atau rehabilitasi atap, lantai, dan dinding.
Program bedah rumah Aladin (atap, lantai, dan dinding), setiap tahun jumlahnya terus ditingkatkan, dan hingga akhir tahun 2021 ini diproyeksikan ada 11.421 rumah tidak layak huni yang akan dilakukan renovasi.
Kepala Bidang (Kabid) Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas PKP Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro Zamroni, menuturkan bahwa di 2019, Pemkab Bojonegoro telah merealisasikan program Aladin sejumlah 1.558 unit, dengan anggaran Rp 27.265 miliar. Sementara di 2020 jumlahnya mengalami peningkatan menjadi sebanyak 3.743 unit dengan anggaran Rp73.345 miliar.
Sedangkan untuk tahun 2021, ditambah lagi menjadi 6.120 unit yang saat ini sebagian masih dalam proses pengerjaan, dengan rincian, 3.915 unit anggarannya bersumber dari APBD Induk dan 2.205 unit dari P-APBD.
Ilustrasi: Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) melalui Program Aladin (atap, lantai, dan dinding) di Kabupaten Bojonegoro. (foto: Dok Istimewa)
Hingga akhir September 2021, sejumlah 1.800 tuntas pengerjaan 100 persen, sementara sisanya masih terus dalam proses pengerjaan. Ditargetkan pada akhir 2021 tuntas pengerjaan untuk 6.120 unit rumah Program Aladin.
“Untuk tahun 2022 Program Aladin menyasar 6.000 unit dengan pagu anggaran 120 miliar rupiah,” ucap Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas PKP Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro Zamroni. Kamis (07/10/2021).
Zamroni mengungkapkan bahwa Program Aladin berkontribusi besar terhadap penurunan persentase dan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bojonegoro.
" Program Aladin sejalan program pengentasan kemiskinan ektrem di Bojonegoro." tutur Zamroni.
Untuk diketahui, Bojonegoro menjadi salah satu kabupaten yang ditunjuk sebagai pilot project atau percontohan dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur, bersma empat kabupaten lainnya, yaitu Bangkalan, Sumenep, Probolinggo dan Lamongan.
Dalam kurun waktu 2015002020, Bojonegoro menjadi kabupaten tertinggi dalam berkontribusi terhadap penurunan persentase dan jumlah penduduk miskin, dengan jumlah penurunan penduduk miskin sebanyak 32.900 penduduk.
Kriteria kemiskinan ektrem sesuai skala pemerintah di antaranya orang sakit tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan, orang yang tidak bisa cukup makan, serta orang yang tidak memiliki tempat tinggal. Dengan masifnya Program Aladin dan program lainnya, Kabupaten Bojonegoro optimis dapat mengentas kemiskinan. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo