ExxonMobil Cepu Limited Bangun Kesadaran Kesehatan di Desa Sekitar Lapangan Banyu Urip
Minggu, 27 Juli 2025 10:30 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Operator Lapangan Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) melalui Pusat Informasi Kesehatan (PIK) Bojonegoro kembali menggelar program Pelayanan Konsultasi Kesehatan Masyarakat di Balai Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Sabtu (26/07/2025)
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya kesehatan.
Pelayanan konsultasi kesehatan ini merupakan bagian dari Program AKU SEHAT 2025 yang bekerja sama dengan Institut Sains dan Teknologi ICsada Bojonegoro. Melalui program ini, PIK berupaya memperkuat layanan kesehatan berbasis komunitas di sekitar Lapangan Minyak Banyu Urip.
Pada pelaksanaannya, tim PIK melibatkan Pemerintah Desa Mojodelik, kader kesehatan, tenaga medis Puskesmas Gayam, dan tim pelaksana program. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama untuk kesehatan warga.
Pelaksanaan program Pelayanan Konsultasi Kesehatan Masyarakat di Balai Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Sabtu (26/07/2025) (Aset: Istimewa)
Lebih dari 100 warga dari Desa Mojodelik mendapatkan pemeriksaan kesehatan dasar. Layanan tersebut meliputi pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, asam urat, serta pemeriksaan fisik ringan, yang semuanya langsung ditangani oleh dokter dan bidan desa, didukung kader kesehatan yang membantu komunikasi dengan peserta.
Selain pemeriksaan, PIK menyelenggarakan sesi edukasi kesehatan yang dipandu Muhammad Roni Al-Faqih, dosen Keperawatan ISTeK ICsada. Materi edukasi fokus pada Diabetes Melitus, mencakup faktor risiko, gejala, dan pencegahan melalui gaya hidup sehat, disajikan secara interaktif untuk mendorong peserta bertanya dan berpartisipasi aktif.
Kepala Desa Mojodelik, Yuntik Rahayu menyatakan kegiatan ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Ia menggarisbawahi peningkatan pemahaman warga tentang deteksi dini dan pencegahan penyakit tidak menular.
“Saya mengapresiasi sinergi antarlembaga yang memperkuat kapasitas layanan kesehatan di desa,” ucapnya.
Hal ini dirasakan langsung oleh Endang, seorang ibu rumah tangga peserta kegiatan. Ia mengaku, setelah mengikuti konsultasi, kini ia memahami risiko diabetes dan termotivasi untuk memperbaiki pola makan serta gaya hidup keluarganya.
“Kami lebih mudah paham dengan bahasa yang sederhana seperti ini,” kata Endang.
Menurutnya, kehadiran akademisi dan tenaga medis di desa memberikan informasi yang relevan dan mudah dipahami, menunjukkan pentingnya program ini.
Program AKU SEHAT 2025 di Mojodelik membuktikan bahwa pendekatan kolaboratif lintas sektor efektif dalam pembangunan kesehatan masyarakat desa. Integrasi layanan medis dan edukasi ilmiah juga berkontribusi pada peningkatan literasi kesehatan dan mendorong perubahan perilaku menuju gaya hidup sehat yang berkelanjutan. (ads/red/imm)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo