Indonesia Genjot Inisiatif Rendah Karbon, Hingga Akhir 2025 Targetkan Tanam 2,5 Juta Pohon
Senin, 23 Juni 2025 15:00 WIBOleh Tim Redaksi
Makassar – Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmen kuat dalam menghadapi perubahan iklim global melalui serangkaian inisiatif rendah karbon.
Salah satu langkah strategis yang kini menjadi sorotan adalah program penanaman pohon secara masif dengan target pada akhir tahun 2025 tanam 2,5 juta pohon. Dan hingga saat ini, lebih dari 1,47 juta pohon telah berhasil ditanam.
Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro, dalam acara media gathering Subholding Upstream Pertamina Regional Indonesia Timur yang digelar di Hotel Claro, Makassar, 23–24 Juni 2025, yang mengusung tema “Acceleration Energy for Business Sustainability.”
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro, saat beri sambutan dalam acara media gathering di Makassar. Senin (23/06/2025) (Aset: Istimewa)
Menurut Hudi D Suryodipuro bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah bersama masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan
“Upaya penghijauan ini sangat penting untuk menyerap emisi karbon dioksida, sekaligus memperkuat ketahanan ekosistem kita terhadap dampak perubahan iklim,” ujarnya.
Tak hanya fokus pada aspek penghijauan, Hudi menjelaskan inisiatif rendah karbon Indonesia juga mencakup pengembangan dan pemanfaatan teknologi Upgraded Carbon Capture (UCC).
"Teknologi ini bertujuan untuk menangkap karbon dioksida dari berbagai sumber emisi, seperti industri dan energi, sebelum dilepaskan ke atmosfer," kata Hudi D Suryodipuro.
Sebagai bagian integral dari strategi pengurangan emisi, Indonesia juga mengembangkan proyek Carbon Capture and Storage (CCS). Teknologi ini memungkinkan penangkapan CO2 dan penyimpanannya ke dalam formasi geologi yang aman.
"Proyek ini menargetkan pengurangan emisi hingga 15 juta ton CO2 dalam beberapa tahun ke depan," tuturnya.
Masih menurut Hudi D Suryodipuro, bahwa pemerintah memaparkan pencapaian dan target yang telah diraih dalam program ini secara transparan. Data dan grafik menunjukkan progres signifikan dalam pelaksanaan inisiatif rendah karbon, memberikan optimisme akan tercapainya target yang telah ditetapkan.
Pihaknya menjelaskan bahwa Inisiatif rendah karbon ini bukan sekadar proyek jangka pendek, melainkan bagian dari strategi nasional jangka panjang untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
"Dengan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, diharapkan program ini mampu menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan generasi masa depan," kata Hudi D Suryodipuro.
Di akhir sambutannya, Hudi D Suryodipuro menyampaikan bahwa media gathering ini untuk mengeksplore pentingnya kolaborasi strategis antara media dan industri migas, demi mendukung visi besar pemerintah dalam mewujudkan “Asta Cita” Presiden Prabowo, termasuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan peringkat GDP ke-4 dunia pada 2050.
“Kami percaya, media adalah mitra strategis dalam menyampaikan pesan yang akurat dan membangun dukungan publik terhadap energi nasional yang andal dan berkelanjutan,” kata Hudi.
Manajer Comrel & CID Pertamina Regional Indonesia Timur, Rahmat Drajat,, saat beri sambutan dalam acara media gathering di Makassar. Senin (23/06/2025) (Aset: Istimewa)
Sementara itu, Manajer Communication Relations & Community Involvement and Development (Comrel & CID) Pertamina Regional Indonesia Timur, Rahmat Drajat, menjelaskan bahwa Media Gathering ini bukan sekadar ajang silaturahmi, namun juga sarana memperkuat sinergi media dan industri migas untuk keberlanjutan energi nasional.
“Acara ini rutin digelar setiap tahun. Tahun lalu di Bandung, dan sekarang kita pilih Makassar sebagai pusat kegiatan Indonesia Timur. Banyak masukan agar acara seperti ini tidak hanya terpusat di Jawa. Kami ingin semua fungsi berperan aktif dalam mendukung sustainability,” ujar Rahmat Drajat. (red/imm)
Penulis: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo