TTG, Grup Musik Asal Bojonegoro dengan Lirik Lagu Syahdu Keseharian
Senin, 17 November 2025 16:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - TTG atau Tuthak Tuthuk Gathuk, grup musik asal Bojonegoro, Jawa Timur, menarik perhatian publik dengan gaya musiknya yang puitis, sederhana, dan menenteramkan. Meski berangkat dari kesederhanaan, karya-karya TTG sarat akan refleksi mendalam terhadap kehidupan sehari-hari dan keindahan alam.
Grup musik ini digawangi tiga personel tetap, yakni Oky Kocin, Radinal Ramadana, dan Rahmanggi, serta satu personel tambahan bernama Qodri. Kepada Indonesiabuzz.com, Radinal mengungkapkan bahwa TTG awalnya memiliki banyak anggota yang ikut tampil secara fleksibel.
“Yang bisa ikut siapa ya ikut, yang tidak bisa ya tidak dipaksa ikut,” ujarnya, Senin (17/11/25).
Musik TTG terbentuk dari kerjasama tanpa pola baku. Yang penting, kata Radinal, musik tetap padu dan saling mengisi. Semua lirik lagu TTG ditulis oleh Kocin, yang kerap mendapat inspirasi dari renungan terhadap alam maupun peristiwa sehari-hari.
Ada empat lagu yang selalu dibawakan TTG saat manggung, yaitu Laut Tanpa Pantai, Nyanyian Hujan, Aroma Nasi, dan Sungai. Keempatnya mengandung makna yang mendalam. Radinal mencontohkan, Laut Tanpa Pantai lahir dari kontemplasi tentang kebesaran laut yang sulit diterjemahkan dengan kata-kata.
Sementara Aroma Nasi terinspirasi dari pengalaman sederhana Kocin yang sedang menunggu neneknya menanak nasi. Bau nasi yang menguar justru membangkitkan kesadarannya tentang betapa nasi mampu mempersatukan manusia, apapun latar belakangnya.
Selain itu, TTG juga menulis Nyanyian Hujan yang menggambarkan hujan sebagai peristiwa alam penuh keindahan dan makna.
Secara musikal, TTG memadukan alat musik tradisional dengan modern. Hasilnya adalah suara yang unik, ritmis, dan khas. Lirik-lirik mereka menonjolkan nuansa pedesaan, sederhana, natural, dan sering kali diselipi humor, sehingga mampu menyentuh hati pendengar dan memotivasi mereka untuk lebih mensyukuri hidup.
“Musik mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan gambaran tentang kehidupan sehari-hari. Dalam, haru, menenteramkan,” ujar Ilham Badawik, salah satu Sobat Gathuk, sebutan bagi penggemar TTG.
TTG telah tampil di berbagai acara dan festival, baik lokal maupun nasional. Meski jarang tampil dan belum sepenuhnya beruntung dari sisi materi, karya mereka berhasil menempatkan TTG sebagai grup musik yang diperhitungkan di Bojonegoro dan sekitarnya.(red/toh)


































.md.jpg)






