Puluhan Anak Berkebutuhan Khusus di Bojonegoro Hadiri Festival Hari Disabilitas Internasional
Sabtu, 20 Desember 2025 18:30 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Puluhan anak berkebutuhan khusus di Bojonegoro, hadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional, yang dirangkai dengan Anniversary 1th Ruby Indonesia Kids Development Center, di Adelia Café, Bojonegoro. Sabtu (20/12/2025).
Berbagai pertunjukan seperti cerita dongeng, bernyanyi, tarian, hingga lantunan ayat suci Al-Quran ditampilkan anak-anak untuk menghibur para tamu undangan. Mereka dengan polos dan ceria tampil sesuai bidang masing-masing, seperti anak-anak normal.
Selain itu, anak-anak berkebutuhan khusus tersebut juga mendapatkan pendidikan dan terapi dari Ruby Indonesia Kids Development Center.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Bunda Cantika, saat hadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional, di Adelia Café, Bojonegoro. Sabtu (20/12/2025). (Aset: Istimewa)
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Assoc Prof Dr Hj Sri Budi Cantika Yuli SE MM, atau yang lebih akrab dipanggil Bunda Cantika, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa meski anak-anak tersebut memiliki kebutuhan khusus, setiap anak memiliki hak yang sama dengan yang lainnya.
“Setiap anak istimewa, setiap anak memiliki potensi, dan setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, kesehatan serta tumbuh dengan lingkungan ramah dan inklusif,” tutur Bunda Cantika.
Dengan suara parau sambil menahan tangis, Bunda Cantika mengungkapkan isi hatinya bahwa ia merasa terenyuh melihat perjuangan anak-anak yang kelihatan sehat namun memiliki kebutuhan khusus.
“Tidak ada anak yang kurang. Yang ada adalah lingkungan kita yang harus menjadi lebih memahami dan menerima anak-anak special kita,” kata Bunda Cantika.
Bunda Cantika berharap Peringatan Hari Disabilitas Internasional bukan sekadar rutinitas dan slogan saja, namun wajib diikuti tindakan nyata dengan menerima tanpa stigma negatif.
“Menerima anak-anak spesial dengan mendampingi mereka dan memberdayakan mereka tanpa ada diskriminasi,” tutur Bunda Cantika.
Bunda Cantika memberikan apresiasi kepada Ruby Indonesia di Bojonegoro yang telah membangun ekosistem pendidikan dan pengasuhan yang ramah anak. Bunda Cantika juga menyampaikan apresiasi pada para orang tua yang hebat, karena telah mengajarkan kesabaran dan keikhlasan serta makna arti cinta tanpa syarat.
”Mendampingi anak-anak istimewa ini tidak mudah. Tiap perjalanan pasti ada rasa kekhawatiran tentang masa depan mereka. Namun kita yakini langkah kecil yang bapak ibu dampingi adalah langkah besar untuk kemandirian di masa depan,” tuturnya.
Di akhir sambutannya, Bunda Cantika berharap Ruby Kids akan menjadi rumah aman, tumbuh kembang, belajar, dan harapan anak-anak Indonesia pada umumnya, dan khususnya Bojonegoro.
“Setiap anak memiliki cara sendiri untuk bersinar, tugas kita bukan menyamakan cahaya mereka, tetapi memastikan tak ada satu pun cahaya yang dipadamkan.” kata Bunda Cantika.
Sementara itu, Kepala Ruby Indonesia Kids Development Center, Aprilia Susanti MPd, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS), secara nasional anak disabilitas mencapai hampir 5 persen dari seluruh penduduk di Indonesia.
Menurutnya, banyaknya jumlah anak disabilitas disebabkan screening yang lebih baik sehingga tanda-tanda adanya kebutuhan khusus terdeteksi lebih dini.
April mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah telah membuka keran-keran akses pendidikan bagi penyandang disabilitas seperti adanya unit layanan disabilitas, dukungan pada sekolah-sekolah inklusi, dan upaya-upaya lainnya. Namun, pada beberapa kasus, pemberian layanan individu neurodiversitas pada akses publik termasuk pendidikan menjadi tantangan tersendiri.
Untuk itu, Ruby Indonesia hadir menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung terciptanya akses layanan pendidikan dan terapi yang profesional dan ramah neurodiversitas.
”Kami Ruby Indonesia, telah berkolaborasi secara aktif dan intensif dengan beberapa sekolah dan komunitas untuk memberikan pendampingan kepada guru dan siswa neurodiversitas,” tutur Aprilia Susanti. (red/imm)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo