Dirut Bulog Ajak Pedagang Pasar Terapkan QRIS untuk Transaksi Lebih Lancar
Selasa, 30 Desember 2025 14:00 WIBOleh Tim Redaksi
Nasional - Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, aktif mendorong para pedagang di pasar rakyat untuk beralih menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam transaksi sehari-hari. Langkah ini diharapkan bisa menyederhanakan proses jual beli komoditas pangan tanpa harus bergantung pada uang kembalian tunai.
Pembayaran digital melalui QRIS jauh lebih praktis dan efisien. Khususnya, ini membantu menjaga stabilitas harga Minyakita agar tetap sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp15.700 per liter.
"Saya sangat menganjurkan kepada para pedagang pengecer untuk memanfaatkan QRIS. Cara ini lebih efektif dan efisien dalam setiap transaksi jual beli," ungkapnya dalam pernyataan kepada media pada Senin (29/12/2025) kemarin.
Dorongan ini muncul setelah serangkaian inspeksi mendadak yang dilakukan Rizal bersama Satgas Pangan. Di Pasar Wonokromo, Surabaya, serta Pasar Rawamangun, Jakarta, ditemukan praktik penjualan Minyakita melebihi HET, mencapai Rp16.000 per liter. Penyebab utamanya adalah kesulitan pedagang menyediakan uang kembalian untuk nominal kecil, seperti Rp300.
Dengan QRIS, masalah kembalian tunai bisa diminimalisir sepenuhnya. Pedagang pun dapat lebih fokus menjaga kelancaran dan kenyamanan bertransaksi bagi konsumen.
Rizal menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap HET Minyakita serta komoditas pangan strategis lainnya.
"Penjualan harus benar-benar sesuai aturan yang ada, demi stabilitas harga dan ketersediaan bagi masyarakat," tambahnya.
Upaya ini menjadi bagian dari komitmen Bulog dalam mendukung digitalisasi transaksi di pasar tradisional, sekaligus memastikan distribusi pangan berjalan adil dan terjangkau menjelang akhir tahun.(red/toh)




































.md.jpg)






