Peresmian Pasar Daerah Unit Kedungadem
Jadikan Pasar Sebagai Pusat Ekonomi Rakyat
Selasa, 12 Januari 2016 17:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kedungadem - Pasar adalah pusat perputaran ekonomi rakyat mulai dari hal terkecil sampai yang terbesar. Untuk menjaga eksistensi pasar dibutuhkan sinergi semua pihak. Termasuk juga dalam menjaga kebersihan dan perawatan semua komponen pasar. Dengan kembalinya fungsi pasar diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Demikian itu disampaikan Bupati Bojonegoro Drs Suyoto MSi saat meresmikan Pasar Daerah Unit Kedungadem, Selasa (12/01). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati dan penekanan sirine. Dilanjut dengan pengguntingan pita.
Tampak hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Drs Setyo Hartono, Ketua DPRD Mitro’atin, anggota DPR RI Kuswiyanto, Sekretaris Kabupaten Soehadi Moeljono, serta sejumlah kepala SKPD di lingkup Pemkab Bojonegoro.
"Pasar itu cerminan sikap dan perilaku orang di dalamnya, yakni para pedagang. Jika pasar itu bersih maka para pedagang, pengunjung dan pembeli akan merasa aman dan nyaman," pesan Bupati.
Bupati menegaskan, pemerintah sangat mendukung upaya revitalisasi pasar di Bojonegoro. Tentunya apabila mendapat dukungan dari seluruh stakeholder, terutama para pedagang. "Jadikan pasar sebagai pusat ekonomi rakyat," pesannya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bojonegoro Drs Basuki, menyatakan, seiring perkembangan zaman eksistensi pasar tradisional mulai tersisih karena adanya pasar modern. Berdasarkan survei Nelson, perkembangan pasar modern di Indonesia dalam setahun mencapai angka 31,4 persen. Sedangkan pasar tradisional sangat jauh dibawahnya, hanya 8 persen.
"Melihat hal ini maka pemerintah berupaya melakukan revitalisasi pasar tradisional agar bisa bersaing dengan pasar modern," ungkapnya.
Basuki menjelaskan, adanya pasar diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kabupaten Bojonegoro sampai saat ini memiliki 90 pasar tradisional, terdiri 12 pasar daerah dan 78 pasar desa.
"Pasar Kedungadem yang diresmikan ini terdiri 29 toko, 50 los, dan 20 lesehan. Semula ada 71 pedagang, kini jumlahnya bertambah mencapai 90-an pedagang," jelasnya. (mol/tap)
*) Foto bupati bersama wakil bupati dan ketua DPRD meresmikan pasar kedungadem