Siaga Banjir Bengawan Solo
Bupati Instruksikan Waspadai Banjir Gelombang Kedua
Jumat, 12 Februari 2016 15:30 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Memperhatikan kondisi Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo yang pada sore hari ini sudah mendekati siaga kuning, Bupati Bojonegoro Ds Suyoto Msi menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah bantaran sungai. Sebab, diperkirakan kenaikan TMA ini akan lebih tinggi dan lebih lama dibanding pada Senin, 8 Februari lalu.
Diberitakan, sejak pukul 06.00 WIB pagi TMA Bengawan Solo di papan duga TBS, Kota Bojonegoro, menunjukkan status siaga hijau. (Baca berita: Sejak Pukul 06.00 WIB Bojonegoro Kota Masuk Status Siaga Hijau)
Dalam instruksinya, Bupati menegaskan, agar seluruh camat untuk berada di daerah terdampak dan melakukan pemantauan kondisi TMA Bengawan Solo. Kemudian menginformasikan kepada seluruh masyarakat dan melaporkan perkembangan ketinggian TMA serta daerah yang terdampak akibat luapan Bengawan Solo.
Diprediksikan kenaikan TMA Bengawan Solo untuk banjir gelombang kedua ini menyentuh angka 14.80 meter dari permukaan laut (mpdl). Senin lalu tertinggi siaga kuning yang terpantau di TBS hanya 14.68 mpdl.
Hal itu dikarenakan beberapa faktor, antara lain kenaikan TMA di daerah hulu Bengawan Solo. Berdasarkan pemantauan TMA di daerah hulu menunjukkan trend kenaikan. Saat ini dipapan duga Karangnongko, Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, ketinggian air 27.86 peilschal. Mengalami kenaikan dibanding pukul 09.00 WIB yang tingginya 27.65 peilschal.
Kondisi lain yang harus diwaspadai adalah turunnya hujan lokal di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Selama ini salah satu penyumbang kenaikan ketinggian air Bengawan Solo adalah suplai dari anak sungai di wilayah Bojonegoro.
Selain memperhatikan hujan lokal dan ketinggian hulu, satu faktor lain yang harus diperhatikan adalah pasang surut air laut. Pasang air laut ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain bulan mati atau pergantian bulan, bulan purnama, serta akibat peristiwa alam seperti gerhana baik matahari maupun bulan.
Kepada Camat dan perangkat desa, Bupati menginstruksikan agar mulai menyiagakan Dapur Komunitas di masing-masing wilayah. Berdasarkan catatan Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro, Dapur Komunitas di wilayah Bojonegoro tersebar di 12 kecamatan.
Rinciannya, Kecamatan Margomulyo ada 2 titik, yakni Desa Ngelo dan Kalangan. Kecamatan Ngraho di Desa Luwihaji dan Tapelan. Kecamatan Padangan di Desa Padangan dan Tebon. Kecamatan Purwosari di Desa Purwosari. Kecamatan Kalitidu di Desa Leran, Mojosari dan Talok.
Dapur Komunitas lainnya, Kecamatan Dander di Desa Ngablak. Kecamatan Bojonegoro di Gedung Serbaguna dan Ledok Kulon. Kecamatan Trucuk di Desa Trucuk dan Taman Ebaga. Kecamatan Kapas di Desa Bogo. Kecamatan Balen di Desa Sekaran dan Kedungdowo. Kecamatan Kanor di Kantor Kecamatan Kanor, SDN piyak dan SMKN Kanor. Sedangkan Kecamatan Baureno di Desa Kalisari dan Karangdayu.
"Sore ini semua pintu doorlat agar dicek, untuk kesiapan kemungkinan besok ada tambahan hujan lokal dengan intensitas tinggi," perintah Bupati. (lyn/tap)