Bojonegoro Masuk Tahap Presentasi Ajang Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional
Senin, 29 Februari 2016 21:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kota - Bupati Bojonegoro Drs Suyoto MSi, Selasa (01/03) besok, dijadwalkan melakukan presentasi dan wawancara Inovasi pelayanan Publik Tahun 2016. Khususnya dalam bidang penanganan sampah.
Hal ini sesuai surat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor: Und/214/D.IV.PAN/02/2016 tanggal 25 Februari 2016. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa Kabupaten Bojonegoro dinyatakan lolos masuk tahapan presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 tingkat nasional.
"Dalam presentasi dan wawancara nanti Kabupaten Bojonegoro akan mengangkat masalah pengelolaan sampah," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Hari Kristianto SSTP MSi dalam rilis media, Senin (29/02).
Hari menambahkan, sampah selama ini identik dengan beberapa hal antara lain biaya, lahan, penyakit dan konflik sosial. Pemkab Bojonegoro dalam mengatasi masalah sampah ini mengusung semangat, menyelesaikan masalah dan melahirkan berkah.
"Bupati nanti akan menuturkan bagaimana Bojonegoro menyulap sampah menjadi barang yang memiliki nilai. Tak sekedar nilai ekonomi, tetapi nilai pemanfaatan sebagai bahan alternatif," imbuhnya.
Secara khusus Dinas Kebersihan dan Pertamanan, khususnya di Tempat Pembuangan Akhir, mengolah sampah menjadi beberapa produk, antara lain menjadi bahan bakar alternatif. TPA Bojonegoro mampu menghasilkan BBM Sampah. Dari 22 kilogram sampah plastik mampu menghasilkan 10 liter solar yang dimanfaatkan untuk bahan bakar operasional TPA.
"Selain itu sampah yang menghasilkan bau kurang sedap ditangan DKP Bojonegoro dimanfaatkan menjadi bahan gas alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi bagi 40 kepala keluarga di sekitar TPA," jelasnya.
Gas methane yang dihasilkan dari aktivitas pembuangan sampah dijadikan sebagai bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan masak bagi warga sekitar. Tak hanya itu TPA yang dianggap tempat kotor dan buruk, mampu menjelma menjadi satu tempat aktivitas bagi para pemulung. Saat ini saja setidaknya terdapat 62 orang pemulung yang tergabung di TPA tersebut dengan rata-rata penghasilan mencapai Rp 35 ribu sampai Rp 50 ribu per hari.
Kegiatan lain yang dijalankan dari aktivitas sampah ini adalah bank sampah induk patrol 21, dengan jumlah anggota mencapai 68 bank sampah. Selain itu juga menghasilkan produk organik berupa kompos Bojonegoro (Kombo) sebanyak 18 meter kubik per harinya. (mol/tap)
*) Foto dari dkp.bojonegorokab.go.id