Agro Guna
Pertanian Maju, Indonesia Sejahtera
Kamis, 27 Agustus 2015 22:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota –Kita tahu, bahwa mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Namun rupanya untuk memenuhi kebutuhan hasil pertanian saja, kita masih mengimport dari luar. Tentu masalahnya bukan saja satu-satunya karena minimnya pasokan, baik secara jumlah maupun kualitas.
Mari sejenak kita menengok ke Agro Guna. Berlokasi di Desa Tikusan, Kecamatan Kapas (sebelah timur SPBU Kalianyar), tanah seluas 5 hektar ini mampu menjadi salah satu pemasok hasil pertanian di Bojonegoro ini.
Berdiri pada tahun 2012, lahan kosong ini hanya ditanami sawi dan jagung manis yang kelak berkembang menjadi kebun sayuran dan buah-buahan. Yang menjadikan ini istimewa, semuanya organik.
Pemiliknya adalah Citra dan Sujono, pasangan suami istri yang kini sudah paruh baya. Semula mereka hanya iseng-iseng menanami lahan dengan tanaman sayuran dan buah. Saat ini, apa yang dulu hanya menjadi kesukaannya itu membuahkan hasil.
Begitu kita masuk gerbang, tembok sebuah gedung peninggalan Belanda langsung terhampar di depan mata. Nah, perkebunannya ada di belakang gudang tersebut. Sepanjang perjalanan menuju area perkebunan, kita juga disodori pohon-pohon rindang, bunga-bunga, hiasan dari kayu papan dan berbagai proterti sederhana lainnya hingga ke tanah pekebunan. Juga ada gazebo peristirahan, perpustakaan yang sejuk ruangannya, dan juga sebuah tempat minum untuk mengusir lelah.
Banyak jenis sayur dan buah yang ditanam di perkebunan ini. Seperti selada, kembang kol dan beberapa jenis sayuran lainnya. Tanahnya tertutup plastik, kemudian di atasnya ditutupi dengan paranet. Di sela-sela paranet itulah dahan-dahan iumbuhan itu nantinya muncul.
Di sebelah kebun ini, kita akan melihat kubangan besar yang rencanya akan dibuat embung. Karena semakin lama cuaca di Bojonegoro semakin panas, debit air mencukupi kebutuhan pengairan kebun. Di sebelah utara kubangan terdapat tanaman seperti cabe, terong, kacang panjang. Tidak ketinggalan bilah-bilah bambu yang menancap di tanah. Tumbuhan rambat akan hidup dengan bantuan itu.
Perkebunan Agro Guna ini tidak menggunakan pestisida kimia dalam perawatannya. Mereka menggunakan pestisida alami seperti serai. “Untuk membasmi hama, biasanya kami menggunakan serai yang ditanam juga di sini. Cara membuatnya adalah dengan menumbuknya sampai halus dan diambil airnya. Baru air perasan itu disemprotkan ke tanaman. Dan ada beberapa tanaman lain yang bisa digunakan,” Jelas Puji Asnanto, salah satu tukang kebun di Agro Guna.
Selain di Kalianyar, Agro Guna juga mengembangkan sayapnya di beberapa tempat. Seperti Mojodeso, Kabunan, Ngasem dan Malo. Komoditas utamanya saat ini adalah Pepaya California.
Saat ini Agro Guna sudah memiliki pangsa pasar sendiri. Bahkan setiap minggunya ada permintaan dari Surabaya sebanyak lebih dari 3 ton. Belum lagi, permintaan dari masyarakat Bojonegoro sendiri. Untuk sayuran organiknya, selain melayani masyarakat umum, Agro Guna lah yang menyuplai sayuran di sebuah swalayan besar, Samudra, Tuban.
Sujono, pemilik Agro Guna mengungkapkan pemikiran tajamnya terkait pertanian kepada BBC, sapaan akrab BeritaBojonegoro.com. “Bila pertanian kita dimajukan, pasti kita tidak akan kalah dengan Thailand atau Vietnam. Kita punya tiga unsur penting dalam bertani yaitu air, tanah dan matahari. Kita tinggal memperbaiki mutu kualitas pertanian. Bibitnya harus dari yang bagus, kemudian harus paham bagaimana merawat tanaman, membuat pupuk organik. Mempertahankan kualitas itu penting, terutama untuk bersaing di global. Pemerintah bisa saja menaikkan pajak barang import. Tetapi selama pertanian di Indonesia belum diperbaiki kualitasnya, kita akan tetap ketinggalan," katanya menjelaskan.
Menurutnya, dengan pertanian Indonesia yang lebih maju dan secara kualitas juga bisa bersaing dengan luar negeri, maka kesejahteraan akan mengikuti. Generasi muda akan melihat bahwa menjadi petani pun bisa keren dan sukses.