Jelang Ramadan, Perajin Batik Jonegoroan Siapkan Produk Sarung
Selasa, 31 Mei 2016 18:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kalitidu - Sambut bulan suci Ramadan, perajin batik Jonegoroan mulai menyiapkan inovasi produk. Sebelumnya batik jonegoroan diproduksi dalam bentuk lembaran, kemeja, dan baju terusan. Namun menjelang bulan puasa ini akan dibuat produk berupa sarung.
Menurut salah satu perajin dari Desa Leran, Kecamatan Kalitidu, Wijiasih (35), inovasi produk itu dilakukan untuk menangkap peluang bisnis di bulan Ramadan. Dimana pada saat itu permintaan pasar akan busana muslim sangat tinggi. Sehingga, lanjut Wijiasih, sangat sayang jika kesempatan itu dilewatkan.
"Kalau kemeja atau baju terusan wanita sudah biasa kita buat, kali ini kita ingin ada inovasi saja," kata perempuan berjilbab itu, Selasa (31/05) sore.
Wijiasih mengaku beberapa pelanggan memang mengeluh tentang harga batik bojonegoro yang dirasa mahal. Karena itu menurutnya tidak hanya produk yang memerlukan inovasi, namun juga penurunan harga agar batik asli dari kota ledre mampu bersaing di pasaran.
Harga batik Jonegoroan saat ini memang bervariasi. Mulai dari Rp60.000 hingga Rp150.000, tergantung dari kualitas dan tingkat kesulitan ketika membuatnya. Menanggapi hal tersebut Wijiasih saat ini sedang menyiapkan produk batik Jonegoroan dengan kisaran harga Rp35.000.
"Tentu saja kita berharap agar produk batik kita makin diterima. Khususnya bagi warga Bojonegoro sendiri," imbuh dia.
Dalam 1 bulan Wijiasih bisa memasarkan sebanyak 10 hingga 15 lembar kain batik. Selain pesanan pribadi juga ada pesanan dari sekolah atau instansi. Pernah juga seorang dari Taiwan datang ke tempatnya untuk membeli batik. (rul/moha)


































.md.jpg)






