Cerita Anak-anak Pemburu Telolet di Bojonegoro
Senin, 06 Juni 2016 09:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kota - Pada beberapa tempat, terutama tepi jalan raya, banyak dijumpai segerombol anak yang menanti lewatnya bis antar kota antar provinsi (AKAP). Mereka mengarahkan kamera gadget pada tiap bis yang lewat. Apa sebetulnya yang mereka cari dan lakukan?
Segerombol anak tampak sibuk memotret bis pariwisata yang sedang parkir di Jl Hos Cokroaminoto, Jumat (03/06) petang. Mereka mengaku kelas VIII SMP. Berumur belasan tahun dan baru saja mengikuti ujian kenaikan kelas (UKK).
"Kami ini komunitas pecinta bis. Kami sangat senang jika bisa mengabadikan klakson yang telolet-telolet itu dengan video," kata salah satu anak, Agil Kurniawan.
Agil dan 4 temannya masih satu sekolah di SMP Negeri 2 Bojonegoro. Mereka hampir tiap hari berburu telolet bis. Malam itu ada 3 tempat yang akan mereka datangi. Semua adalah romongan karya wisata yang akan menempuh perjalanan ke Yogyakarta.
Foto dan video bis yang mereka kumpulkan disimpan pada ponsel pintar atau laptop masing-masing. Beberapa di antaranya diunggah pada media sosial. Tidak jarang, kata Agil, mereka saling berbagi gambar dengan anggota komunitas lain. Baik dari Bojonegoro sendiri maupun dari luar.
Anggola komunitas pecinta bis lain, Muhammad Rizal, mengatakan ada kesenangan tersendiri ketika berhasil meraih telolet terbanyak. Selain itu, bagi mereka, tiap armada bus punya nilai yang berbeda pula. Bis yang menempuh perjalanan paling jauh paling tinggi nilainya.
"Senang sekali pokoknya kalau dapat foto dan 'telolet' banyak," ujar anak laki-laki dari Kecamatan Dander itu.
Kegiatan mereka sudah diketahui oleh beberapa sopir bis. Sebab itu sebelum bis pariwisata itu berangkat, sang sopir membunyikan klakson yang berbunyi telolet-telolet beberapa kali. Anak-anak itu pun menyambutnya dengan riang gembira. (rul/kik)