Tradisi Nyadran di Desa Kumpulrejo Kapas
Jumat, 22 Juli 2016 13:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
TRADISI Nyadran masih melekat pada masyarakat pedesaan yang mayoritas penduduknya sebagai petani. Tradisi ini diselenggarakan dalam rangka wujud syukur usai masa panen. Tradisi ini disebut juga sedekah bumi atau manganan. Perayaan Nyadran ini, Jumat (22/07) pagi tadi, digelar warga Desa Kumpulrejo, Keacamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.
Acara dilaksanakan mulai pukul 08.00 sampai 10.00 WIB. Diawali dengan acara arak-arakan keliling desa sejauh 2,5 kilometer. Ada yang berjalan kaki dan ada yang naik dokar. Warga mengusung gunungan buah dan palawija dengan diiringi seni reog. Arak-arakan gunungan berakhir di sumur tua Desa Kumpulrejo, lalu syukuran hingga selesai.
Tampak dalam foto Kapolsek Kapas AKP Ngatimin bersama Danramil Kapten Tanuri, Camat Kapas Sukirno, dan tokoh masyarakat setempat, mendapat giliran memikul gunungan buah dan palawija. Di belakangnya mengikuti warga masyarakat, kepala desa, perangkat desa, tokoh agama, pemuda, dan tokoh masyarakat setempat. (her/tap)