Bojonegoro Kehilangan Seorang Seniman Sejati
Selamat Jalan Mbah Samuri, Doaku Menyertaimu
Sabtu, 10 September 2016 08:00 WIBOleh Imam Nurcahyo *)
*Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro Kota - Siang kemarin, Jumat (09/09/2016) sekitar pukul 14.00 WIB, seorang teman melalui sambungan telepon bertanya. "Sudah dengar kabar mas?", tanya teman tersebut.
Karena tidak tahu yang dimaksud dari pertanyaan tersebut, saya balik bertanya. "Kabar apa mas?"
Dengan suara tertahan, teman tersebut mengatakan. "Mbah Samuri kapundhut mas, saat ini jenazah masih di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya."
Sesaat saya pun tertegun, seakan tidak percaya mendengar kabar tersebut seraya berucap, "Innalillahi Wa'innaillaihi Rajiuun."
Samuri, atau saya lebih sering memanggilnya Mbah Samuri, bagi kebanyakan orang lebih dikenal juga dengan nama Samuri Tombo Ati. Karena dia adalah pengelola dari kelompok seni tradisional Campursari yang diberi nama "Tombo Ati".
Dedikasinya terhadap pelestarian dan pengembangan seni campursari, tidak diragukan lagi. Sebagai bukti terhadap dedikasinya ini, pada Peringatan Hari Jadi Bojonegoro tahun 2014, oleh Bupati Bojonegoro dirinya dianugerahi penghargaan sebagai tokoh masyarakat yang memiliki dedikasi tinggi dalam pelestarian seni tradisional di Kabupaten Bojonegoro.
Selain itu, pada tahun 2015, dirinya ditunjuk oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, sebagai Panitia Penyelenggara kegiatan "Campursari Idol 2015".
Dan, berbicara masalah dedikasi beliau terhadap pelestarian seni tradisional campursari, setiap orang yang mengenal dan dekat dengan dirinya, tentu memiliki cerita dan kenangan tersendiri.
Samuri, terlahir di Probolinggo pada 62 tahun silam, tepatnya 23 Juni 1954. Sejak kurang lebih empat tahun lalu, dirinya divonis menderita Kanker Kelenjar Tiroid (red-Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada bagian depan dari leher).
Selama kurun waktu 4 tahun tersebut, dirinya bersama keluarga sudah berupaya untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Beberapa rumah sakit sudah pernah dikunjungi demi kesembuhan penyakit ini. Baik yang berada di Bojonegoro, Solo maupun yang berada di Surabaya.
Sebagaimana diungkapkan Indra, anak lelakinya, bahwa pada 19 Agustus 2016 lalu, penyakit yang diderita bapaknya mengalami kambuh. Sebagai langkah pertama, keluarga membawanya ke RS Aisyiyah Bojonegoro. Setelah dirawat selama 4 hari, kondisinya membaik dan pada 22 Agustus 2016, dibawa pulang.
"Namun hanya sehari di rumah, penyakit bapak kambuh lagi," terang Indra.
Dan pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2016, bapaknnya kembali dirawat di RS Aisyiyah Bojonegoro.
Selanjutnya, setelah 2 hari dirawat di RS Aisyiyah Bojonegoro, keluarga memutuskan untuk membawa Mbah Samuri berobat ke Surabaya. Sehingga mulai tanggal 26 Agustus 2016, Mbah Samuri dirawat di RS Husada Utama Surabaya.
Dalam proses pengobatan tersebut, tim dokter dari RS Husada Surabaya, pada Selasa 6 September 2016, memutuskan untuk melakukan operasi terhadap penyakit Mbah Samuri. "Operasi dilaksanakan mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB," tutur Indra.
Setelah menjalani operasi, ternyata kondisi Mbah Samuri justru tidak kunjung membaik. Hingga akhirnya pada Jumat 9 September 2016 kondisi kesehatannya mengalami penurunan cukup drastis.
Meski tim dokter telah berupaya semaksimal mungkin, namun Yang Maha Kuasa menghendaki lain. Sekira pukul 13.40 WIB, Mbah Samuri menghembuskan nafas terakhir.
"Selamat jalan kawan, doaku menyertaimu". Inilah kata yang dapat saya sampaikan mengantar kepergian Mbah Samuri.
Dan tadi malam, sekira pukul 17.30 WIB, jenazah Mbah Samuri tiba di rumah duka, di Jalan Lettu Suwolo Kelurahan Ngrowo Kecamatan Bojonegoro.
Ratusan orang turut hadir dalam prosesi pemakaman dan memberikan penghargaan terakhir kepada almarhum. Mulai dari tetangga, teman, rekan kerja, sejumlah seniman, dan beberapa pejabat, terlihat hadir di rumah duka.
Setelah jenazah disalati di musala terdekat, sekira pukul 20.00 WIB, jenazah Mbah Samuri dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Ngrowo Kecamatan Bojonegoro Kota. (inc/kik)
*) Foto proses pemberangkatan jenazah mbah samuri tadi malam