Sampai September 2016, Terjadi 38 Kasus Kebakaran di Bojonegoro
Senin, 19 September 2016 09:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro Kota - Angka kebakaran di Kabupaten Bojonegoro terbilang tinggi. Berdasarkan data oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro menyebutkam selama 2016 tercatat ada 38 kasus kebakaran dengan kerugian Rp 1 miliar lebih.
Jumlah ini sedikit menurun dibanding jumlah kasus selama 2015 kemarin. Sementara untuk penyebabnya, korsleting listrik masih menjadi penyebab utama.
Kasi Pencegahan Bencana, BPBD Kabupaten Bojonegoro, Sukirno mengungkapkan hubungan arus pendek listrik merupakan faktor utama penyebab kebakaran. Berikutnya kompor meledak jadi faktor kedua. Meskipun sedikit mengalami penurunan,
"Warga harus lebih bijak dalam menggunakan listrik agar kebakaran akibat arus pendek dapat ditekan jumlahnya. Berdasarkan rekap data 2016 sampai bulan September ini, kasus kebakaran yang diakibatkan arus listrik tinggi,” ujarnya, Senin (18/09/2016).
Pada tahun ini tertinggi terjadi di wilayah Kecamatan Kedungadem sebab disana penduduknya tinggi sehingga jumlah rumah padat dan rawan terjadi kebakaran.
Setiap peristiwa kebakaran selalu saja meninggalkan duka bagi para korban. Di samping kehilangan harta benda dan dokumen-dokumen berharga seperti ijazah, sertifikat rumah, sertifikat tanah, piagam, penghargaan, paspor, BPKB, STNK, SIM dan lainnya, tidak semua orang bisa menerima musibah kebakaran dengan hati sabar.
Penyebabnya memang macam-macam, ada karena korsleting listrik, kompor meledak, lilin, api las, membakar sampah dan lain sebagainya. Namun korsleting listrik menjadi penyebab utama kebakaran di wilayah Bojonegoro. (mol/kik)