Karena Terhimpit Ekonomi, Pria Ini Nekat Gantung Diri
Jumat, 23 September 2016 20:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Ngraho - Kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi, kerap membuat orang berbuat nekad. Seperti yang dilakukan sorang pria warga Kecamatan Ngraho ini. Dia mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya sendiri. Peristiwa ini diketahui pada Jumat (23/09/2016) pagi pukul 04.00 WIB, di Desa Nganti Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro.
Korban diketahui bernama Sipan Bin Suro Sampun (51), warga Desa Nganti RT 14 RW 04 Kecamatan Ngraho. Korban ditemukan oleh istrinya, Sami (45), ketika hendak mengambil air di sumur di belakang rumah. Dia langsung kaget dan syok menemukan suaminya telah menggantung di belandar rumah.
Pada malam sebelumnya, Kamis (22/09/2016) sekira jam 19.00 WIB, korban pamit kepada sang istri untuk mengikuti hajatan di rumah tetangganya, Ngadenan. Namun pada pukul 19.30 WIB korban belum juga pulang, sehingga ditingggal tidur oleh istrinya. Dan saat dini hari, korban sudah ditemukan gantung diri di kayu belandar rumah.
"Istrinya menemukan korban gantung diri dengan seutas tali tampar warna biru di leher. Diduga korban ini depresi karena persoalan himpitan ekonomi," terang Kapolsek Ngraho AKP H Purwanto S SH.
Kapolsek menambahkan, saat melihat korban telah tergantung di kayu belandar, Sami berteriak memanggil anaknya Tutik (23) dan Winarti (25). Kemudian mereka bersama-sama berusaha memberikan pertolongan kepada bapaknya dengan memotong tali dan berharap bapaknya bisa tertolong. "Namun sesampai di bawah ternyata Korban sudah meninggal dunia," ujarnya.
Setelah itu kejadian dilaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Ngraho. Usai menerima laporan, petugas Polsek langsung mendatangani lokasi bersama petugas medis Puskesmas Ngraho. Tampak datang ke TKP, petugas gabungan dari Polsek, Kecamatan, dan Koramil serta Paramedis dari Puskesmas Ngraho.
Saat petugas tiba di rumah duka, korban sudah dalam posisi terbaring di depan. "Usai diadakan pemeriksaan secara bersama-sama dengan tenaga medis tidak diketemukan tanda-tanda penganiayaan," ungkapnya.
Korban bercirikan tinggi 160 centimeter, kulit sawo matang, rambut hitam berikal, mata terpejam, lidah menjulur, dan tidak memakai baju. Korban menggunakan celana pendek warna hitam dengan mengunakan tali tampar plastik warna biru panjang 235 centimeter.
Selanjutnya petugas menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga. Dan pihak keluarga pun telah menandatangani surat pernyataan tidak bersedia diotopsi. (ver/tap)