Cekdam Sangat Membantu Para Petani Menahan Banjir
Minggu, 02 Oktober 2016 09:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Bangunan bendungan penahan atau cekdam yang masih dalam tahap pengerjaan di Desa Pilanggede Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro telah mampu membantu petani untuk menahan banjir luapan air Bengawan Solo. Para petani yang sempat khawatir sawahnya tergenang air, kini sedikit bisa bernafas lega.
Tinggi Muka Air (TMA) Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro yang beberapa hari lalu terus mengalami peningkatan secara drastis membuat para petani ikut was - was.
Bahkan puncaknya TMA di wilayah kota Bojonegoro mencapai status Siaga Kuning (Siaga ll) meski akhirnya berangsur-angsur turun kembali.
Para petani di wilayah Balen yang baru melakukan tanam padi ini pun khawatir sawahnya akan tergenang. Nasib sawah mereka akhirnya terselamatkan dengan adanya pembangunan cekdam yang masih berjalan.
Dengan adanya pengerjaan proyek cekdam warga mulai senang dan tidak was-was lagi. Salah satu warga setempat, Khotib mengatakan, ia dan petani lainya merasa terbantu adanya proyek pengerjaan cekdam yang baru dikerjakan beberapa minggu yang lalu.
"Kalau gak ada pengerjaan cekdam, mungkin ratusan hektar padi di sawah sudah mati," terangnya.
Adanya bangunan cekdam tersebut diharapkan bisa mengontrol volume air di empat desa yang setiap tahunnya menjadi langganan banjir. Keempat desa tersebut merupakan desa yang masih berada di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, yakni Desa Pilanggede, Sarirejo, Kedungdowo, dan Mulyorejo.
Senada diungkapkan oleh warga Desa Kedungdowo, Abdul, menurutnya adanya cekdam tersebut diharapkan bisa menjadi kontrol volume air. "Biasanya air sudah sampai jalan, tapi adanya cekdam masyarakat sedikit terbantu," katanya. (pin/moha)