Kapolres Hadiri Seminar Pra Festival HAM di Gedung Baru Pemkab Bojonegoro
Senin, 03 Oktober 2016 23:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro Kota - Dengan didampingi Kabag Ops Polres Bojonegoro, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro SH SIK MSi menghadiri acara seminar Pra Festival HAM yang diadakan di aula gedung baru Pemkab lantai 4 pada Senin (03/10/2016) siang sekira pukul 13.00 WIB. Acara seminar ini sekaligus peresmian penggunaan gedung yang berada di lantai 4 sebagai kantor Sekretariat HAM dan Media Centre.
Dengan memgambil tema "Merayakan Praktik Pancasila di Tingkat Lokal" acara yang dipimpin langsung Bupati Bojonegoro Drs H Suyoto MSi membahas tentang Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kabupaten Ramah HAM. Hal ini dalam kaitan seluruh elemen pemangku kepentingan mempelajari, mengadopsi, dan mempraktikkan norma, pedoman, standar HAM untuk kebutuhan musyawarah dan diintegrasikan kedalam hukum.
Saat sesi tanya jawab ada salah satu peserta, yaitu Ketua LDII Kecamatan Kepohbaru mengucapkan rasa terima kasihnya dan bangga dengan kinerja anggota Polres Bojonegoro, terutama Kapolres dalam menanggani konflik di Kepohbaru beberapa bulan lalu.
"Terimakasih kepada Bapak Kapolres yang sudah turun langsung menangani masalah warga kami. Alhamdulillah sekarang kami sudah bisa melaksanakan ibadah dengan baik," ucap Mad Kasan.
Saat ditemui selesai acara, Kapolres mangajak kepada seluruh pemuda Indonesia untuk menggelorakan kecintaannya terhadap Pancasila. Karena semua sekolah memajang Pancasila di tengah-tengah foto Presiden dan Wakil Presiden.
"Pancasila bukan cuma dipajang di dinding tapi kita harus mengelorakan Pancasila tersebut kepada anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa kita," ajak Kapolres.
Dengan adanya Festival HAM diharapkan praktik Pancasila di lingkup lokal ini bisa dijadikan contoh bagi Pemkab yang lain se-Indonesia untuk terus menggelorakan Pancasila sebagai Dasar Negara.
"Terutama kepada generasi penerus bangsa yang saat ini lebih asyik menggunakan teknologi, baik IT, HP dan lainnya hanya untuk main game, lihat facebook, twitter, path, dan lainnya. Mereka lebih asyik dengan dunianya sendiri," ungkap AKBP Wahyu S Bintoro.
Kondisi demikian apabila dibiarkan akan berbahaya terhadap keberlangsungan Bangsa dan Negara Indonesia. "Oleh karena itu perlunya kembali digelorakan isi dan makna Pancasila yang dulu pelajaran Pendidikan Moral Pancasila atau PMP, P4 dan GBHN," pungkasnya. (her/tap)