Kini Kader PKK Menjadi Tulang Punggung Penyediaan Data di Bojonegoro
Selasa, 04 Oktober 2016 17:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro Kota - Kemampuan kader PKK di Bojonegoro mengerjakan buku inovasi data Dasawisma (Dawis) patut dibanggakan. Kini kerja keras para kader tersebut menjadi tulang punggung penyediaan data di Kabupaten Bojonegoro.
Apa yang dilakukan para kader PKK itu bagian dari sebuah pelita di tengah abad kegelapan yang melanda. PKK dengan buku inovasi data Dasawisma adalah penerang baru bagi langkah ke arah tatanan kehidupan lebih baik.
Demikian disampaikan Bupati Bojonegoro Drs H Suyoto MSi saat acara penyampaian hasil kajian yang dilakukan Mediatrack di Kabupaten Bojonegoro, Senin (03/10/2016) siang kemarin.
"Ibaratnya kita selama ini hidup berdampingan namun saling tak mempercayai. Kenyataan di lapangan banyak anak-anak usia sekolah yang tidak bisa mendapatkan kesempatan mengeyam pendidikan, ada kasus atau kejadian kematian ibu dan balita, ada sektor ekonomi kreatif di tengah masyarakat, namun karena belum saling percaya, belum saling mengetahui, maka tak banyak yang bisa dilakukan," ujar Bupati.
Kini ketika data telah tersedia, imbuhnya, maka harus saling percaya, saling sinergi dan berpartisipasi. Bojonegoro mendapatkan sebuah kepercayaan di tingkat dunia menjadi pilot project Open Government Partnership (OGP), salah satunya adalah berkat dukungan yang diberikan PKK melalui penyediaan data. "PKK dalam OGP ini adalah unsur pendukung produktivitas SKPD maupun pemerintah," jelasnya.
Bupati Suyoto menambahkan, jika selama ini PKK dianggap hanya menghabiskan anggaran atau sekedar ke sana kemari, maka tidak demikian dengan apa yang dilakukan oleh kader PKK di Kabupaten Bojonegoro. Mereka melakukan pekerjaan sukarela menolong sesama melalui penyedian data yang dilakukan di setiap keluarga. Data mereka diperbarui setiap bulan mulai tingkatan keluarga sampai kabupaten. "Data ini adalah sebuah penerang di saat kegelapan yang mendera di segala sisi," tutur Bupati.
Pada kesempatan ini, Rahma dari Mediatrack, lembaga yang telah melakukan kajian di 2 desa, yakni Desa Sidobandung Kecamatan Balen dan Desa Pacul Kecamatan Bojonegoro, menyatakan, pihaknya tidak menduga para kader PKK ternyata melakukan suatu hal luar biasa. Di Desa Sidobandung contohnya, data kegiatan keluarga diisi ketika pertemuan arisan oleh setiap warga dengan didampingi kader Dasawisma.
"Tak sekedar mengawasi, para kader ini juga membimbing pengisian. Semangat para kader ini menjadi semangat yang sangat luar biasa. Para kader yang rata-rata berusia 30-40 tahun ini melakukan hal yang luar biasa. Apalagi jika ditilik dari latar belakang mereka yang beragam," ungkap Rahma.
Dia menuturkan, dari buku data dasawisma ini Mediatrack menitikberatkan kajian pada 3 hal, yakni data Dawis, Posyandu, dan Industri. Untuk data Dawis, di dalamnya terdapat demografi, pekerjaan, pendidikan, hasil usaha, dan pemanfaatan tanah pekarangan. Data Posyandu memuat riwayat kesehatan, keadaan penyakit, alat kontrasepsi, dan KIA. Sedangkan data Industri mulai mengetahui unit usaha atau industri, jumlah tenaga kerja dan lainnya.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro Dra Hj Mahfudhoh Suyoto MSi yang juga inisiator buku inovasi data Dasawisma, menyatakan bahwa pembuatan buku Dawis itu semangatnya adalah membantu masyarakat. Kini data makin diperinci sehingga memudahkan digelar jika sewaktu-waktu dibutuhkan yang mengacu pada 12 indikator. "Memang pada awalnya dianggap berat, namun pada kenyataannya bisa dilakukan," ujarnya dengan nada bangga.
Dalam acara yang dihadiri dari BTPN Syariah, Mediatrack, dan Tim Penggerak PKK, ini juga dilakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Mediatrack, BTPN Syariah, dan Bupati Bojonegoro. (her/tap)