Menjelang Festival Ham 2016
Usung Tema Merayakan Praktik Pancasila di Tingkat Lokal
Rabu, 05 Oktober 2016 21:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Jakarta – menjelang Festival Hak Asasi Manusia (HAM) yang akan digelar di Bojonegoro pada November mendatang, panitia menggelar konferensi pers di Tjikini Lima Restaurant & cafe Jalan Cikini 1 No 5 Cikini Menteng, Jakarta Pusat, hari ini, Rabu (05/10/2016) sekira pukul 13.00 – 14.30 WIB. Bupati Bojonegoro Suyoto hadir sebagai narasumber bersama empat tokoh lainnya. Puluhan media massa lokal maupun nasional hadir dalam acara ini.
Kepada beritabojonegoro.com (BBC), Bupati Suyoto mengatakan, Festival HAM 2016 ini digelar atas kerjasama Internation NGO Forum On Indonesian Development (INFID), Pemkab Bojonegoro serta Komnas HAM dan ELSAM, dengan tema "Merayakan Praktik Pancasila di Tingkat Lokal."
“Tema tersebut dipilih karena praktik pancasila sebagaimana digali dan dirumuskan oleh para pendiri bangsa, hakikatnya adalah perwujudan dari usaha-usaha untuk mewujudkan, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia dan paling nyata dirasakan oleh warga masyarakat di tingkat lokal,” jelas Kang Yoto.
Dipilihnya Bojonegoro sebagai kota ramah HAM bukan tanpa sebab. Bojonegoro dianggap memiliki karakter sendiri dalam menyelesaikan masalah HAM.
"Salah satu yang menjadi masalah yakni menilik 8 tahun lalu adalah kebuntuan komunikasi rakyat dengan pemerintah. Karena memang begitulah kondisi saat itu, bagaimana kepercayaan masyarakat kepada pemerintah sangat rendah," ungkapnya.
Akibatnya, lanjut Kang Yoto, rakyat tidak bisa berpartisipasi dalam proses pembangunan daerah. Semua pembangunan didominasi oleh pemerintah pusat secara tertutup. Tentu saja dengan kondisi demikian kepercayaan rakyat terhadap pemerintah sangat rendah.
"Keadaan itulah yang menjadikan kami untuk berubah. Kami memberikan akses seluasnya kepada rakyat untuk memberikan masukan melalui media apa saja. Baik secara langsung ke pemerintah maupun melalui media sosial," tuturnya.
Dengan demikian, kata dia, pihaknya berharap rakyat ikut berperan. Sehingga kehadiran rakyat diakui dan kepercayaan terhadap pemerintah pun tinggi seiring dengan tindakan nyata dari pemerintah yang mendengar kritik dan saran rakyat. "Termasuk membuat regulasi Perbup Ramah HAM, maka segala komitmen ini membuat Bojonegoro dinyatakan sebagai salah satu kabupaten Ramah HAM di Indonesia bahkan dunia," tegasnya.
Selain Suyoto, kempat narasumber lainnya adalah M. Imdadun Rahmat selaku Ketua Komnas Ham, Sugeng Bahagijo selaku direktur INFID, Wahyudi Djafar dari ELSAM, Frans Sugiarta dari United in Diversity, Ali Bin Zed dari Compassionate City.(ver/moha)