Remaja Asal Purwosari yang Hilang Sudah Pulang ke Rumah
Kamis, 13 Oktober 2016 19:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Purwosari - Remaja 14 tahun asal Purwosari yang dikabarkan hilang sejak Minggu, 9 Oktober 2016 lalu, ternyata sudah pulang ke rumah pada Kamis (13/10/2016) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Remaja yang larut dalam pergaulan anak punk tersebut kini sudah kembali ke tengah keluarganya.
Remaja itu Taufik Andrian Hidayat (14), pelajar salah satu MTS di Kecamatan Purwosari. Sebelumnya pelajar kelas IX tersebut dilaporkan oleh ibunya, Siti Warumlah (45), asal Dusun Barulung Desa Gapluk Kecamatan Purwosari telah meninggalkan rumah tanpa izin dan tidak pulang selama empat hari sejak Minggu, 9 Oktober 2016.
Baca berita: Remaja 14 Tahun asal Purwosari Dilaporkan Hilang
Menurut informasi yang dihimpun beritabojonegoro.com, Taufik Andrian Hidayat memutuskan balik ke rumah setelah pihak Kepolisian Sektor Purwosari turun ke jalan memberikan imbauan kepadanya agar segera pulang.
Kata temannya, Taufik bergabung dengan kelompok punk Padangan. Pihak Polsek Purwosari dan keluarga pun berusaha mencarinya dengan mendatangi teman-teman punk di Padangan dan berpesan kepada teman-temannya untuk disampaikan kepada bersangkutan.
"Kita sampaikan kepada teman-temannya sesama anak punk untuk menyuruh yang bersangkutan pulang ke rumah, akhirnya Kamis dini hari tadi yang bersangkutan pulang sendiri," tutur Kapolsek Purwosari AKP Soesilo Teguh Priyono.
Mengetahui kepulangan Taufik dalam keadaan sehat, pada Kamis pagi pihak Polsek Purwosari bersama pihak sekolah tempat Taufik belajar mendatangi rumahnya. Mereka memberikan pembinaan agar Taufik mau kembali bersekolah.
"Kita berikan pengarahan kepada si anak, kita dorong untuk mau bersekolah lagi. Akhirnya yang bersangkutan sepakat dan akan kembali masuk sekolah pada hari Senin, 17 Oktober mendatang," ujar Kapolsek.
Selanjutnya setelah sang anak kembali, pihak keluarga mencabut laporannya di Polsek Purwosari. Dalam kesempatan tersebut Kapolsek berpesan agar para orang tua, seluruhnya saja, dapat membangun komunikasi yang baik dengan anak. Hal tersebut untuk menghindari adanya anak kabur dari orang tua atau sejenisnya.
"Kalau ditanya, si anak bilang berkumpul dengan anak punk karena ingin bebas. Di situlah kemudian orang tua harus memberikan pendidikan dan pemahaman kepada anak tentang makna bebas yang benar. Kami harap tidak ada lagi kasus semacam ini," ungkap AKP Soesilo Teguh Priyono. (lyn/tap)