Program Promoter
Polda Jawa Timur Bertemu Awak Media dalam Sarasehan Mitra Polri
Selasa, 18 Oktober 2016 15:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Surabaya - Pada Selasa (18/10/2016) hari ini, perwakilan awak media se-Jawa Timur berkumpul di Gedung Amertha Hotel Singgasana Surabaya. Mereka diundang Polda Jawa Timur dalam acara Sarasehan Kemitraan Polri Dengan Media Dalam Rangka Memelihara Stabilitas Kamtibmas.
Ratusan awak media se-Jawa Timur berbaur dengan polisi memenuhi aula gedung Amertha Hotel Singgasana. Tanpa terkecuali tiga delegasi media dari Bojonegoro, yakni Imam Nurcahyo (beritabojonegoro.com), Nella Rachma (suarabojonegoro.com), M Yazid (blokbojonegoro.com). Ketiganya mendampingi Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro SH SIK MSi dan Kasubag Humas AKP Suyono dalam pertemuan tersebut.
Dalam sarasehan tersebut, Ketua PWI Jatim Ahmad Munir, menyampaikan, kegiatan ini yang pertama membangun sinergitas antara insan media dengan polisi. Ia merespon baik hal tersebut. Apalagi Kapolda sering nongkrong di warung kopi, sehingga mengalahkan insan media. Fungsi egaliter Kapolda dengan jajarannya sangat membantu media dalam mencari narasumber berita kamtibmas yang kompeten.
"Kesenangan bagi kami, menulis tentang keberhasilan dan pengungkapan kamtibmas dalam masyakarat. Polisi jangan alergi dengan wartawan ketika diwawancara meski jam dua malam. Wartawan butuh informasi yang menjadi harapan semua pihak," kata Ahmad Munir.
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji didampingi Kabid Humas Kombes RP Argo Yuwono, mengakui, insan pers sangat membantu polisi. Menurutnya, para Kapolres harus menjaga harmonisasi dengan awak media. Karena informasi yang dimiliki wartawan terkadang lebih banyak dibanding yang dikantongi aparat.
"Media bisa membentuk opini. Kekuatan tersebut bisa dimanfaatkan secara positif untuk menciptakan masyarakat yang madani dan kondusif," tandas Kapolda.
Polisi tidak bisa melakukan pengamanan wartawan (jurnalis) saat melakukan peliputan anarkis. Sebab itu awak media diminta untuk menjaga dirinya saat melakukan tugas jurnalistik ketika terjadi konflik.
"Sarasehan ini tepat untuk menjaga sinergitas polisi dan media. Kedepan harus ditingkatkan karena polisi akan terus meningkatkan kinerja aparat. Wartawan harus tetap mengedepankan berita yang berimbang sehingga kepercayaan masyakarat terhadap polisi meningkat. Jurnalis harus bisa menjembatani konflik dan menjaga stabilitas kamtibmas," tegas Kapolda.
Acara yang dihadiri Pejabat Utama dan Staf Humas Polda Jawa Timur, Kapolres, Kasubag Humas Polres, dan awak media, ini dibuka oleh Kapolda Jatim Irjen Anton Setiadji. Turut hadir pula Ketua PWI Pusat Margiono, perwakilan Dewan Pers Jimmy Silalahi, dan Pengamat Media Aqua Dwipayana. (lyn/tap)