Dinkes Kampanyekan Gerakan Masyarakat Sehat di Bojonegoro
Senin, 28 November 2016 22:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro - Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan warga masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di Kabupaten Bojonegoro, Senin (28/11/2016) pagi.
Acara yang digelar di kantor Koperasi Berdikari, Jalan Panglima Polim Bojonegoro, itu ditandai dengan menyantap buah bersama seluruh peserta yang hadir.
Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat diikuti jajaran Dinas Kesehatan Bojonegoro dan sejumlah organisasi wanita, seperti Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan, Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi), Muslimat NU, dan Aisyiah. Selain itu hadir pula seluruh Kepala Puskesmas di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro dr Sunhadi, mengatakan, pembangunan kesehatan melibatkan beberapa sektor. Tidak terfokus pengobatan, namun pada tataran sebelumnya yakni pencegahan dan penerapan pola hidup sehat.
"Germas ini bertujuan merubah paradigma mulai dari ibu hamil, bayi lahir, hidup sampai dewasa. Yang diimulai dari perseorangan dan rumah tangga," ujarnya.
Dengan pola hidup sehat, imbuh Soenhadi, maka akan merubah paradigma hidup manusia. Pembunuh tertinggi adalah stroke dan diabetes militus, yang diawali dari pola hidup yang kurang sehat. "Penerapan pola hidup sehat akan menolong kita semua," ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Widiawati Harini dari Kementerian Kesehatan RI, menyampaikan, pergeseran perilaku penyakit dari menular menjadi tidak menular, karena kecenderungan pola hidup yang kurang sehat.
"Melalui konsep CERDIK adalah upaya mewujudkan pola hidup yang baik. C atau cek kesehatan secara rutin, E adalah enyahkan asap rokok,dan R yakni Rajin aktivitas fisik. Lalu ditambah, Dengan konsumsi sayur dan buah, Istirahat cukup, dan Kelola stres dengan baik," jelasnya.
Widiawati mencontohkan mengelola stres di lingkupnya. Pada setiap pukul 10.00 dan 14.00 WIB, di Kemenkes melakukan peregangan untuk mengurangi stres. Hal ini dalam upaya peningkatan kualitas kerja aparat.
"GERMAS bukan semata-mata program milik Dinas Kesehatan, namun harus disebarluaskan kepada masyarakat. Perubahan gaya hidup harus dimulai dari diri sendiri dan rutin dilaksanakan," tegasnya.
Disebutkan pula, faktor resiko penyebab penyakit tidak menular itu karena beberapa hal, yaitu kurang aktivitas fisik, kurang mengonsumsi buah dan sayur. Mengonsumsi alkohol dan merokok termasuk pola hidup yang sangat merugikan.
Selanjutnya, aktivitas Buang Air Besar di sembarang tempat. "Lalu, pencemaran lingkungan menjadi pemicu juga," pungkasnya. (ver/tap)