Santri dan Santriwati Madin Miftahul Ulum Mojodelik Belajar Energi Migas
Rabu, 21 Desember 2016 07:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Gayam – Kegiatan belajar energi migas sesi terakhir diselenggarakan di Madrasah Diniyah (Madin) Miftahul Ulum di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, pada Selasa (20/12/2016) sore. Kegiatan belajar energi migas ini diselenggarakan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerja sama dengan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB).
Madin Miftahul Ulum ini diasuh oleh Kiai Amirudin dan lima ustadz. Sebanyak 60 santri dan santriwati setiap hari belajar mengaji dan ilmu agama di madrasah diniyah ini.
Kegiatan belajar energi migas sore itu bertempat di musala Madin Miftahul Ulum. Santri dan santriwati duduk melingkar di musala. Kiai Amirudin dan ustad ustadzah menemani para santri dan santriwati. Feni K Indiharti, Community Relation Advisor EMCL ditemani Malik Ukay Mulki, menyampaikan tentang energi migas dalam keseharian kita.
Feni, sapaan Feni K Indiharti, dengan gaya santai lebih banyak mengajak anak-anak berinteraksi dan bertanya langsung tentang energi dalam kehidupan sehari-hari. “Lihat mobil, pesawat, sepeda motor, sampai kompor gas semuanya membutuhkan energi. Nah, energi itu penting dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujar Feni.
Feni juga menjelaskan tentang aktivitas EMCL sebagai operator lapangan minyak dan gas bumi Banyu Urip Blok Cepu. EMCL, kata dia, ditunjuk oleh pemerintah mengelola lapangan migas Banyu Urip yang berada di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam.
“Dalam menjalankan kegiatannya, EMCL selalu menjalankan standar keselamatan. Prinsipnya tidak boleh ada yang terluka selama kegiatan operasi,” terangnya.
Setelah materi belajar energi migas, para santri dan santriwati istirahat untuk menjalankan salat ashar bersama. Usai kegiatan belajar energi migas, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan menulis yang disampaikan oleh Muhammad Roqib, jurnalis MNC Koran Sindo. Para santri dan santriwati diajak menulis tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya. Selain itu, para santri juga diajak menulis bebas tentang apa yang mereka sukai. Tiga penulis terbaik kemudian mendapatkan souvenir menarik.
Kiai Amirudin, pengasuh Madin Miftahul Ulum Mojodelik, mengaku mendapatkan banyak manfaat dan pembelajaran dari kegiatan belajar energi migas ini. Ia dan pengasuh Madin Miftahul Ulum mendapatkan pelajaran dan pemahaman lebih mendalam tentang energi migas dan aktivitas EMCL di dekat rumahnya.
“Saya berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan agar anak-anak dan masyarakat sekitar sini lebih mengerti tentang migas,” ujarnya. (her/kik)