Kecelakaan Bus Jaya Mulia Menghantam Warung Makan di Kebonagung, Padangan
Warung dan Rombong Rusak, Samini Kini Tak Punya Pendapatan
Minggu, 11 Oktober 2015 16:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Padangan – Warung dan rombong yang menyediakan makanan nasi pecel, nasi soto, dan gorengan di depan Balai Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, yang dihantam bus Jaya Mulia, pada Sabtu (10/10) sekitar pukul 10.00 pagi kemarin itu adalah milik Samini (51) dan suaminya, Sudarmo (55) warga setempat. Hingga kini, warung dan rombong yang beratap seng itu masih hancur berantakan.
Saat ditemui BBC, sapaan BeritaBojonegoro.com, di rumahnya, Samini dan Sudarmo, tampak sedih. Bagaimana tidak, akibat kejadian itu ia kini tidak mempunyai pemasukan. Padahal, ia biasanya mengandalkan duit dari berjualan nasi pecel dan nasi soto itu untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya menyekolahkan anaknya.
Namun, Samini mengaku masih beruntung hanya warung dan rombongnya saja yang dihajar oleh bus Jaya Mulia yang disopiri oleh Syakur (45), warga Desa Singkal, Kecamatan Malo, itu hingga hancur tak berbentuk. Warung berdinding sasak bambu yang juga berada persis di depan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pos Pembantu Padangan itu kini sedang mulai diperbaiki.
Menurut Samini, semua barang seperti piring, gelas, cingkir, kompor, magic comp yang ada di warung miliknya itu hancur. Begitu pula blek menyimpan kerubuk remuk. Pecahan kaca tampak masih terlihat berserakan di lokasi kejadian. Begitu pula tiang yang dihantam oleh bus itu masih berada di lokasi. Tiang itu roboh dan kini digeletakkan di depan kantor BPBD Pos Padangan. Samini mengaku kerugian akibat warung dan rombongnya yang rusak itu sekitar Rp5 juta.
Samini menuturkan, saat kejadian itu, ia sedang tidak berada di warung karena sedang melayat salah satu keluarga yang meninggal. Yang berjaga di warung saat itu adalah suaminya, Sudarmo. Beruntung, saat bus melaju kencang dan menghajar warungnya, suaminya bisa menghindar dan menyelamatkan diri.
Menurut Sudarmo, saat kejadian bus melaju saat kencang dari arah timur (Bojonegoro) menuju Cepu. Bus itu berusaha menyalip truk tangki yang ada di depannya. Namun, pada saat bersamaan dari arah depan muncul truk tangki besar. Karena tidak mau tabrakan, sopir membanting bus itu ke kanan dan menghajar tiang dan warung milik Samini. Tabrakan keras bus menghantam tiang dan warung terdengar keras. Warga berdatangan ke lokasi kejadian. Sopir bus menyelamatkan diri. Namun, kondisi kernet bus yaitu Santoso, warga Desa Sawojajar, Kecamatan Takeran, Magetan luka parah dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Padangan. Namun, akhirnya kernet itu meninggal. (rul/kik)