Debu Proyek Waduk Gongseng Dikeluhkan Warga
Selasa, 13 Oktober 2015 14:00 WIBOleh Khoirul Anam
Oleh Khoirul Anam
Temayang - Warga sekitar proyek pembangunan waduk Gongseng di Desa Kedungsari, Kecamatan Temayang, mengeluhkan banyaknya debu akibat truk pengangkut material yang keluar masuk lokasi proyek. Mereka khawatir debu-debu itu dapat mengganggu kesehatan. Saat ini tampak debu sudah melekat cukup tebal di genteng, perabotan, dan tanaman di halaman rumah warga setempat.
Apalagi saat ini proyek waduk yang ditangani PT Hutama Karya itu sudah mulai melakukan pengecoran. Dipastikan intensitas truk material akan semakin tinggi. Warga meminta pihak kontraktor bisa secepatnya mengantisipasi debu-debu yang beterbangan. Agar tidak mengganggu kesehatan warga, terutama anak-anak.
Bibit (45), warga Desa Kedungsumber, mengatakan, saat ini debu cukup tebal menutup jalan dan mengganggu lalu lintas. Genteng rumah dan tumbuhan di pekarangan warga juga mulai berwarna kelabu karena tertutup debu. Selain itu bau debu menyebabkan sesak nafas dan batuk.
"Pihak kontraktor perlu penanganan serius terhadap debu yang beterbangan ini. Mungkin bisa disiram atau bagaimana. Atau mungkin jalan yang menuju lokasi waduk itu dicor saja, agar tidak lagi keluar debu," ujarnya kepada beritabojonegoro.com, Selasa (13/10).
Dia menambahkan, sebetulnnya dari pihak perusahaan sudah melakukan upaya penyiraman jalan, namun itu kurang maksimal. "Buktinya, sampai saat ini debunya masih mengganggu warga," tandas Bibit.
Warga lain, Lastri (36), juga mengeluhkan hal yang sama. Dia mengaku, seluruh perkakas rumahnya, seperti kursi, meja dan lain-lain harus dibersihkan berkali-kali. "Saya harus sering membersihkannya, kalau tidak seperti itu ya kotor, Mas," keluhnya.
Menanggapi keluhan warga itu, pihak PT Hutama Karya membenarkan banyaknya debu beterbangan akibat lalu lalang truk material ke lokasi proyek waduk. Bagian Humas PT Hutama Karya Nur Rokhim mengungkapkan, pihaknya selama ini sudah mengantisipasi dengan melakukan penyiraman jalan setiap hari. Harapannya upaya itu bisa meminimalisir keluarnya debu yang bisa mengganggu masyarakat sekitar.
Namun, imbuhnya, karena memang musim panas ini luar biasa, maka penyiraman baru sebentar saja langsung kering. Mungkin nanti akan ditambah intensitas penyiramannya.
"Setiap harinya kami sudah melakukan penyiraman bekerjama dengan Karang Taruna desa setempat," kata Nur Rokhim.
Progres pembangunan fisik Waduk Gongseng di Desa Kedungsari, Kecamatan Temayang, hingga kini baru sekitar 6 persen. Pembangunan fisik sendiri baru dimulai sejak awal Maret 2015 lalu. Beberapa sarana penunjang sudah mulai selesai, seperti saluran pengelak, jalur akses menuju lokasi waduk dan base camp.
Kontraktor PT Hutama Karya adalah pelaksana pembangunan Waduk Gonseng. Dalam kontraknya mereka ditarget menyelesaikan pembangunan waduk pada awal 2017.
Waduk Gongseng yang dibiayai dana APBN ini akan dibangun dengan ketinggian 34 meter. Tipe waduk urugan random tanah inti tegak dengan luas genangan 346 hektare. Besaran anggaran yang dikucurkan sekitar Rp 362 miliar.
Waduk itu diperkirakan mampu menampung air sebanyak 24 juta meter kubik. Dan, mampu mengairi lahan persawahan sekitar 6.191 hektare di sejumlah kecamatan di Bojonegoro. Diharapkan, adanya pembangunan waduk tersebut bisa meningkatkan ekonomi petani dan menanggulangi dampak kekeringan. Karena juga sebagai penyedia air baku sekitar 300 liter per detik. (nam/tap)
*) Foto dari kphbojonegoro.com