EMCL Gelar Pelatihan Kepemimpinan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Sabtu, 14 April 2018 12:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Operator Lapangan Migas Banyu Urip ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), bertempat di sebuah hotel di Desa Leran Kecamatan Kalitidu Bojonegoro, mulai Senin (09/04/2018) hingga Jumat (13/04/2018), menggelar Pelatihan Kepemimpinan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, sebanyak 20 pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang datang dari seluruh penjuru Kabupaten Bojonegoro aktif dan antusias dalam pelatihan ini.
Thilma Komaling, aktivis perempuan dari Global Wowan In Management (GWIM) Indonesia, yang datang sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut mengungkapkan, bahwa perempuan mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu, perempuan harus mendapat porsi yang cukup dalam memerankan kapasitasnya di lingkungan masyarakat.
“Perempuan harus bisa mengambil keputusan dan diberi peran dalam mengambil keputusan dalam kehidupan sosial masyarakat,” ujar Thilma Komaling, pada Jumat (13/04/2018).
Sebagai Kartini masa kini, lanjut Thilma, perempuan harus berani bersuara, mengutarakan ide dan pendapatnya. Bersuara juga bisa ditampilkan dengan karya, atau hasil nyata.
“Terus berkarya, membuktikan bahwa anda bisa, memberi bukti,” tutur dia di depan peserta.
Kepada para peserta yang seluruhnya perempuan itu, Thilma memberi motivasi agar terus mereka terus berinovasi. Karena inovasi ini adalah kunci kemajuan.
“Sebagai pengusaha, anda harus terus berinovasi, terus semangat untuk maju,” ucapnya bersemangat.
Nampak 20 perempuan pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang datang dari seluruh penjuru Kabupaten Bojonegoro aktif dan antusias dalam pelatihan ini. Kegiatan yang diprakarsai operator Lapangan Migas Banyu Urip ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) tersebut dilaksanakan sejak Senin (09/04/2018) hingga Jumat (13/04/2018). Para peserta dikarantina selama seminggu dan digembleng oleh beberapa pakar dan praktisi usaha, manajemen, branding, pemasaran, dan kepemimpinan.
Menurut perwakilan EMCL, Beta Wicaksono, para peserta merupakan hasil seleksi dari 60 lebih pengusaha perempuan di Kabupaten Bojonegoro. Para pemateri seluruhnya perempuan dan tema-tema yang diangkat semuanya relevan dengan perempuan.
“Memang ini program pemberdayaan perempuan,” katanya lugas.
Beta mengatakan, perempuan mempunyai peran sentral di masyarakat, sehingga mereka harus mendapat kesempatan untuk berkembang. Ini merupakan komitmen EMCL dalam pemberdayaan ekonomi perempuan di Kabupaten Bojonegoro.
“Kami bekerjasama dengan alumni GWIM Indonesia, mereka ini adalah para perempuan berpengaruh yang lulus seleksi dan mendapat kesempatan belajar dengan orang hebat dari seluruh penjuru dunia,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bojonegoro, Elzadeba Agustina menyampaikan apresiasi kepada GWIM Indonesia dan EMCL yang menyelenggarakan pelatihan intensif ini. Menurutnya, program ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro khususnya Dinkop UMKM dalam pengembangan ekonomi dari bawah.
“Kerjasama yang baik ini sudah lama kita laksanakan, tentu ini menjadi kolaborasi positif antara pemerintah dan perusahaan,” kata dia.
Elza mengaku senang karena para pengusaha perempuan yang menjadi peserta ini sudah tergabung di komunitas Galeri UMKM Bojonegoro. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa EMCL sudah mendukung pengembangan Galeri UMKM tersebut.
“Sejak tahun lalu galeri ini dibantu oleh EMCL. Saya yakin, agar bisa maju, kita harus berkolaborasi dan kerjasama,” tegasnya.
Elza yang berkesempatan membuka pelatihan ini juga memotivasi para peserta. Dia mengatakan, untuk menjadi sukses itu tidak mudah, tapi kalau sudah sukses hidup bisa mudah.
“Tanamkan niat dan semangat terlebih dahulu, lalu optimis, percaya diri, fokus, selalu belajar, dan positive thinking,” paparnya menyemangati.
Mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup itu mengatakan, apapun bentuk model pelatihan yang diberikan akan menambah kapasitas pengetahuan, kepercayaan diri. Sehingga, kata dia, peserta harus memanfaatkan kegiatan tersebut sebaik-baiknya.
Peserta asal Kelurahan Ledok Wetan Kecamatan Kota Bojonegoro, Valen Febrianita mengaku mendapat pengetahuan dan banyak ide dari pelatihan ini. Dia juga senang karena bisa membangun jaringan sesama pengusaha perempuan di Bojonegoro.
“Di sini saya banyak mendapat pengalaman dan pengetahuan dari pengajar yang ahli-ahli bertaraf internasional dan sesama peserta yang sudah lama punya usaha,” ucapnya.
Valen yakin, setelah pelatihan ini dia bisa mendapat lebih banyak energi dalam mengembangkan usahanya. Dia berharap, semangatnya tidak pudar di tengah jalan. Agar itu tidak terjadi, pengusaha jamu ini berpendapat bahwa diperlukan dukungan berkelanjutan dari Pemerintah.
“Usaha kecil itu kan perlu didampingi dan dibimbing terus agar tidak mati,” cetusnya.
Namun Valen tetap yakin, usaha yang dijalaninya saat ini akan terus berkembang. Dengan banyaknya pelanggan setia dan inovasi produk, diyakininya akan mendukung kemajuan usahanya itu.
“Yang penting terus ikhtiar, belajar dan selebihnya berdoa,” ucapnya mantap. (red/imm)