"VOC-Games" Media Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan
Jumat, 22 Juni 2018 12:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Berawal dari ketakutan pada matematika dan kerisauan akan budaya yang semakin terkikis, tiga mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), memperkenalkan media pembelajaran matematika berbudaya berbentuk permainan berbasis 3D teknologi dan augmented reality, yang diberi nama Victory of Culture Games (VOC-Games).
Mereka adalah Binti Isti’towatul Isti’aroh, yang popular disapa Binti, mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Zainur Ridho Wahyu alias Wahyu, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Fitrah Izul Falaq, alias Izul, Jurusan Teknologi Pendidikan.
Berdasarkan penuturan ketua tim, Binti Isti’towatul Isti’aroh, bahwa VOC-Games menintergrasikan matematika dan budaya dengan teknologi, sehingga benda maya seolah menjadi kenyataan. Menurut Binti, nama VOC-Games adalah kepanjangan dari Victory of Culture Games yang artinya permainan kejayaan budaya.
“Misi kami agar budaya kita jaya, sehingga secara otomatis sikap dan pemikiran bangsa kita akan baik”, jelas wanita kelahiran Kediri ini, Jumat (21/06/2018) kepada beritabojonegoro.com.
Sementara, menurut anggota tim, Zainur Ridho Wahyu , permainan dan media pembelajaran VOC-Games tersebut saat ini sedang diikutkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa dan telah lolos pada tahap pendanaan. Dari pengakuan Wahyu, rancangan VOC-Games mengacu pada hasil analisa problematika belajar peserta didik yang selama ini takut terhadap mata pelajaran matematika.
“Media ini kami kembangkan dengan mengoptimalkan segala jenis sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik,” jelas Wahyu.
Adapun aturan permainannya, lanjut Wahyu, yang pertama adalah pembentukan 4 kelompok pemain secara berbeda. Kedua, mekanisme permainan seperti permainan halma, berjalan dengan mengocok dadu secara bergiliran. Yang ketiga, jika berhenti di area lawan, pemain melakukan scanning barcode. Yang keempat, penampilan soal, berbasis 3D augmented reality.
“Dan yang kelima, nominasi pemenang berdasarkan urutan poin tim tertinggi. Yakni, Tim Cerdas, Tim Jenius, Tim Hebar, Tim Kompak.” jelas Wahyu.
Sementara itu, menurut anggota tim lainnya, Fitrah Izul Falaq bahwa dirinya berharap dengan hadirnya karya tersebut, dapat membantu siswa tidak takut lagi belajar matematika sekaligus cinta budaya lokal. Karena, Matematikan bukan sekedar soal angka.
“Matematika bukan hanya soal angka, budaya juga bukan soal sejarah. Kolaborasi matematika dan budaya dapat menghadirkan mendidik karakter baik dengan pemikiran yang brilian,” kata pria yang membidangi soal game developers tersebut.
Victory of Culture Games (VOC-Games) sangat efektif untuk siswa dan anak muda yang ingin belajar matematika. Bagi para pendidik atau orang tua murid yang berkeinginan mendapatkan aplikasi VOC-Games tersebut, dapat menghubungi melalui email: [email protected] (*/imm)