Cinta
Sabtu, 23 Juni 2018 09:00 WIBOleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
Oleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
CINTA merupakan perasaan kebaikan kasih sayang pada seseorang atau benda. Secara psikologis cinta dibagi menjadi tiga bagian yaitu cinta karena nafsu, cinta ini akan memunculkan emosi yang tidak terkontrol dan cenderung sesaat.
Cinta pragmatis, perasaan seseorang dalam suka, duka dan membutuhkan timbal balik atau balasan. Cinta altruistik yaitu cinta tanpa batas seperti cintanya orangtua pada anaknya tanpa berharap balasan. Cinta memiliki manfaat yang sangat dahsyat bagi kesehatan manusia.
Baru-baru ini ilmuwan USA, Professor David Hawkins, merilis hasil risetnya yang paling mutakhir dan menggemparkan tentang manusia. Ternyata sel-sel kanker paling takut dengan rasa CINTA KASIH. Penelitiannya juga menemukan bahwa banyak orang sakit karena kekurangan cinta kasih.
Professor Hawkins telah melakukan berpuluh kali riset kasus dan penelitian pada orang yang berbeda namun jawabannya serupa yaitu asal getaran frekuensinya berada di bawah 200 hz maka orang itu pasti sakit. Tapi jika berada di atas 200 hz maka orang itu sehat.
Mereka yang di dalam dirinya dipenuhi dengan hati yang welas asih, cinta kasih, suka beramal, gemar sedekah, mudah memaafkan, lemah lembut, santun, terbukti frekuensi magnetiknya berada pada kisaran 400-500 hz.!
Sebaliknya, mereka yang suka membenci, emosional, menyalahkan orang lain, marah, dendam, iri hati, menuntut orang lain, egois dalam semua hal, hanya memikirkan kepentingan pribadi, tidak pernah memikirkan perasaan orang lain; orang seperti itu punya frekuensi magnetik yang paling rendah.
Hal inilah yang jadi penyebab awal timbulnya penyakit kanker, sakit jantung dan penyakit kronis lainnya.
Menumbuhkan rasa cinta kasih dalam diri merupakan keniscayaan sebagai bentuk ibadah kepadaNya.
Semoga cinta kasih selalu ada pada diri kita untuk semua tanpa batas.
Ya Allah ampunilah kekhilafan kami, Aamiin.
Semoga bermanfaat.
Purwosari 23 Juni 2018. (*/kik)
*)Ilustrsasi: pohon cinta tokopedia.com