Kaca Cermin
Rabu, 18 Juli 2018 08:00 WIBOleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
Oleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
Kepercayaan sebagai sikap yang harus ada dalam suatu hubungan atau interaksi dan komunikasi.
Pimpinan memiliki kepercayaan pada kinerja bawahan agar terjadi peningkatan produktivitas dan kenyamanan. Suami istri dalam menjalani kehidupan saling percaya agar ikatan batin selalu terjaga untuk bahagia. Orangtua percaya kepada anak-anaknya sepenuh jiwa raga dimanapun mereka berada, agar tidak terjadi penyimpangan etika.
Kepercayaan ibarat kaca cermin, kaca cermin, itu jujur menunjukkan apa adanya, tidak pernah ingkar atau bohong, semua akan terlihat seperti aslinya.
Tapi bila kaca cermin, pecah, bisa melukai orang yang terkena pecahannya, dan pecahan kaca tidak bisa disambung atau disatukan kembali. Kalau bisa dilem, bekas pecahannya tetap kelihatan.
Sama dengan unsur kepercayaan yang harus dijaga agar tidak menyebabkan permasalahan.
Apabila kepercayaan yang diberikan sudah diingkari atau dikhianati oleh salah satunya, maka komunikasi dan interaksi pasti tidak harmonis lagi, sakit hati, luka, itu akan tetap ada.
Kepercayaan merupakan prasangka baik pada orang lain, dan akan muncul dari orang orang yang mampu berpikir baik.
Berlatih memberikan kepercayaan yang diawali dengan prasangka positif, konsultasi pada kata hati dan nasehat dari orang bijak sebagai keniscayaan bagi orang orang beriman.
Berusaha semaksimal mungkin melakukan hal terbaik, untuk tidak mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan, terutama oleh Sang pencipta kepada manusia, bahwa kita semua adalah pemimpin di muka bumi dan pasti akan dimintai pertanggungjawaban atas kepercayaan yang telah diberikan pada kita, harta benda dan jiwa raga.
Ya Allah ampunilah kekhilafan kami, Aamiin
Semoga bermanfaat
Bojonegoro, 17 Juli 2018. (*/kik)