Memberi
Jumat, 24 Agustus 2018 08:00 WIBOleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
Oleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
Memberi memiliki makna menyerahkan, menyampaikan, membagikan sesuatu.
Dalam memberi memiliki unsur niat dan ikhlas, sebab ketika melakukan proses memberi tanpa niat karena Allah Swt akan menjadi sia sia, dan ikhlas atau ridlo merupakan kondisi jiwa tenang, karena apa yang diterima atau diamanahkan pada diri bisa memberi kemanfaatan pada yang lain.
Memberi dapat berupa materi atau non materi, dalam kondisi kecukupan atau kesulitan, dan tentang suatu kebaikan atau kemanfaatan tanpa ada unsur keterpaksaan.
Sifat manusia yang cenderung pelit akan mempengaruhi sikap memberi.
Sikap mental memberi sebenarnya sangat mudah, cukup menyadari potensi atau kemampuan diri, berikan yang terbaik.
Contoh memberi senyuman tiap hari pada orang di sekitar, memberi hadiah pada orang terkasih di hari istimewa, memberitahu alamat pada orang yang bertanya, memberi pujian pada bawahan, memberi wawasan, memberi uang (materi) pada orang yang membutuhkan, dan sebagainya.
Sikap mental memberi sebaiknya ditanamkan sejak dini, karena pada hakikatnya semua manusia cenderung pelit dan merasa rugi bila harus memberi.
Sesungguhnya sikap memberi lebih baik daripada menerima, atau tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
Dan yang selalu diingat dalam memberi adalah karena Allah Swt. akan menghantarkan pada kebahagiaan yang sebenarnya.
Ya Allah ampunilah kekhilafan kami, Aamiin
Semoga bermanfaat
Purwosari, 23 Agustus 2018. (*/kik)