Pekerja Waduk Gongseng Meninggal Mendadak
Keluarga Menolak Otopsi, Jenazah Jayadi Dipulangkan
Jumat, 30 Oktober 2015 21:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Temayang-Korban meninggal mendadak karena ngelindur (mengigau, red) siang hari ini tadi, Jum’at (30/10) sudah dipulangkan ke alamat asalnya, Desa Keduren, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, pukul 17.30 sore tadi.
Sementara keluarga korban yang dihubungi sesaat setelah kejadian, tiba di lokasi, rumah Parmin (45), Desa Kedungsari Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, yang ditempati Jayadi selama bekerja di proyek pembangunan Waduk Gongseng, pada sekitar pukul 15.30 WIB.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya (baca Ngelindur, Pekerja Waduk Gongseng Meninggal), Jayadi (30) meninggal mendadak saat tidur siang di ruang tamu rumah Parmin. Dia ngelindur (mengigau, red) saat tidur dan meninggal sesaat kemudian. Parmin dan istrinya berusaha membangunkan, tetapi terlambat, korban sudah keburu meninggal. Sementara rekan-rekan kerja Jayadi, mengatakan bahwa korban sedang tidak enak badan hari ini sehingga tidak masuk kerja.
Sementara itu, berdasar hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Temayang, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan fisik pada korban. Jasad korban dalam kedaan baik dan bersih.
Kapolsek Temayang, AKP Margono, menerangkan bahwa benar tidak ada tanda-tanda penyiksaan dari hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas Temayang. “Karena itu, keluarga korban menolak ketika hendak dilakukan otopsi,” terang AKP Margono kepada BeritaBojonegoro.com (BBC).
Keluarga korban bisa menerima, lanjut AKP Margono, dan sudah menyatakan sikap dengan membuat surat pernyataan tidak akan membuat tuntutan hukum kepada pihak manapun.
“Mereka juga merangkan, korban memang punya riwayat sesak dan jantung koroner. Sudah 3 kali kambuh dan keluar masuk rumah sakit,” kata AKP Margono menjelaskan. Pukul 17.30 WIB tadi, lanjut AKP Margono, korban sudah dibawa pulang oleh keluarga disaksikan oleh Kapolsek, perangkat desa, rekan-rekan kerja, dan warga sekitar. (mol/ moha)