Seorang Nenek di Singgahan Tuban Ditemukan Tewas, Diduga Korban Pencurian Dengan Kekerasan
Rabu, 15 Mei 2019 21:00 WIBOleh A Junaidi Editor: Imam Nurcahyo
Tuban - Seorang nenek warga Dusun Brabo Desa Tunggulrejo Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban bernama Bonirah (80) pada Rabu (15/05/2019) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya. Diduga penyebab kematian korban karena dianiaya, karena di bagian kepala korban banyak terdapat luka-luka. Selain itu, sejumlah uang dan perhiasan milik korban juga dilaporkan hilang, sehingga ada juga dugaan sebagai korban pencurian dengan kekerasan (curas).
Petugas saat lakukan Olah TKP, di rumah korban Bonirah (80), di Dusun Brabo Desa Tunggulrejo Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. Rabu (15/05/2019)
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Mustijat Priyambodo menjelaskan, awalnya salah satu keponakan korban yang bernama Sulasih merasa curiga, karena dari siang hingga sore hari korban tidak terlihat, sehingga sekitar pukul 15.00 Wib, keponakan korban tersebut mencoba memasuki rumah korban melalui pintu belakang.
“Saat itulah saksi melihat korban terbaring dengan kondisi luka, sehingga saksi berteriak dan meminta tolong kepada warga lainya.” kata AKP Mustijat Priyambodo.
Mendengar teriakan saksi, para tetangga segera berdatangan dan saat itulah korban diketahui sudah tidak bernyawa atau dalam keadaan meninggal dunia, yang selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Singgahan.
"Korban pertama kali diketahui oleh keponakanya yang rumahnya bersebelahan dengan korban," tutur AKP Mustijat mengimbuhkan.
Petugas yang datang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil olah TKP diketahui rumah korban dalam kondisi berantakan, dan uang tunai serta perhiasan korban yang ditaksir mencapai Rp 30 juta juga raib.
"Diduga kuat ini adalah kasus pencurian dengan kekerasan, karena barang berharga milik korban juga hilang," kata mantan Kasat Reskrim Polres Tulungagung itu.
Saat ini petugas masih terus melakukan penyelidikan, sementara jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Koesma Tuban, untuk dilakukan otopsi.
"Kami belum bisa menetapkan siapa pelakunya, karena kasus ini masih dalam proses penyelidikan," pungkasnya. (*/imm)