Virus Corona
Pemkab Blora Tegaskan, Belum Ada Warga Blora Yang Terkonfirmasi Positif Virus Corona
Jumat, 10 April 2020 16:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora memberikan klarifikasi bahwa hingga Jumat (10/04/2020), belun ada warga Kabupaten Blora yang terkonfirmasi positif virus Corona (Covid-19).
Hal tersebut disampaikan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Blora, Lilik Hernanto SKM MKes, di sela-sela acara penyampaian update perkembangan terbaru kondisi persebaran virus Corona (Covid-19) di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Jumat (09/04/2020) pagi, sehubungan adanya informasi yang menyebutkan bahwa ada dua kasus yang diduga positif Covid-19 di Kabupaten Blora.
"Berdasarkan data yang ada hari ini pukul 09.03 WIB, pasien yang terkonfirmasi positif belum ada, begitu juga dengan PDP kosong. Sedangkan ODP berkurang dari kemarin 442 orang menjadi 407 orang," kata Lilik Hernanto.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto SKM MKes, saat menyampaikan update perkembangan terbaru kondisi persebaran virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Blora. Jumat (10/04/2020)
Menurut Lilik Hernanto , yang pertama yaitu pada tiga hari yang lalu ada warga Ngawi yang berkunjung ke rumah orangtua di Desa Bangkleyan Kecamatan Jati (Doplang). Kemudian orang tersebut mau melahirkan di rumah sakit Ngawi, dan ternyata di test rapid positif.
"Jadi positifnya orang Ngawi ini sebelumnya sempat kontak dengan orang tuanya di Bangkleyan sehingga Dinas Kesehatan langsung menurunkan tim ke sana,” ucap Lilik Hernanto.
Lilik Hernanto menerangkan setelah tim dari Dinas Kesehatan melakukan rapid test kepada kedua orang tuanya, hasilnya negatif.
“Alhamdulillah kedua orang tuanya setelah di rapid test, hasilnya negatif. Meskipun orang tuanya tanpa gelaja, tetap kita ambil untuk rapid test,” tutur Lilik Hernanto.
Kemudian untuk kasus kedua adalah kematian salah satu warga Blora yang tadi malam di makamkan langsung setelah meninggal dari RSUD Moewardi Solo.
“Tadi malam ada kasus meninggal, yaitu salah satu pasien rujukan dari RSUD dr. R. Soetijono Blora ke RSUD Moewardi Solo. Rujukannya bukan rujukan penyakit Covid-19. Melainkan almarhum penderita gagal ginjal dan sudah cukup lama harus cuci darah ke RSUD Moewardi Solo, namun semalam meninggal dan dibawa ke Blora,” terang Lilik Hernanto.
Namun karena petugas pengantar jenazahnya memakai APD lengkap sehingga memunculkan kekhawatiran masyarakat yang sedang waspada terhadap Covid-19.
“Perlu diketahui bahwa SOP atau prosedur pembawaan jenazaah yang diberlakukan semua rumah sakit saat ini menggunakan APD atau alat pelindung diri lengkap sehingga mohon dipahami,” pungkasnya. (teg/imm)
Untuk diketahui, jumlah ODP yang masih eksis di Kabupaten Blora pada Jumat (10/04/2020) berkurang relatif cukup banyak, jika dibanding dengan hari sebelumnya, yaitu sebanyak 35 orang sehingga ODP menjadi sebanyak 407 orang, yang tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Blora. Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif, tidak ada perubahan atau hingga saat ini masih nihil.
Secara kumulatif jumlah ODP di Kabupaten Blora hari ini mencapai 657 orang, atau terdapat penambahan ODP baru sebanyak 8 orang dari ODP sebelumnya yaitu sebanyak 649 orang. Sementara jumlah kumulatif ODP yang dinyatakan selesai dalam pemantauan hari ini total sebanyak 250 orang, atau bertambah 43 orang dari jumlah jumlah kumulatif hari sebelumnya yaitu 207 orang. (teg/imm)